Viral Pidato Megawati soal Milenial, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Buka Suara Jelaskan Maksudnya

Viral pidato Megawati Soekarnoputri soal milenial, Sekjen PDI Perjuangan ( PDIP) Hasto Kristiyanto lantas buka suara jelaskan maksudnya

Editor: Syaiful Syafar
Tribun Images
Viral pidato Megawati Soekarnoputri soal milenial, Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto lantas buka suara jelaskan maksudnya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Viral pidato Megawati Soekarnoputri soal milenial, Sekjen PDI Perjuangan ( PDIP) Hasto Kristiyanto lantas buka suara jelaskan maksudnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menanyakan sumbangsih generasi milenial saat ini yang menurutnya hanya bisa berdemonstrasi.

Salah satunya mereka terlibat dalam demonstrasi penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja dalam beberapa hari terakhir.

Menurut Megawati, sumbangsih generasi milenial terhadap bangsa Indonesia belum terlihat selain melakukan demonstrasi tersebut.

"Anak muda kita jangan dimanja, dibilang generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi membuat kita sudah viral tanpa harus bertatap langsung?" tanya Megawati dalam acara peresmian kantor PDIP secara daring, Rabu (28/10/2020).

"Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini. Masa hanya demo saja," lanjut Megawati.

Baca juga: Megawati Sindir Milenial, Ernest di Mata Najwa, Narasi TV: Mungkin Terlalu Bersemangat sehingga Lupa

Baca juga: Heboh Bos PDIP Megawati Tiba-Tiba Kritik Habis Milenial Soal Demo Merusak: Sumbangsih Kalian Apa?

Baca juga: Sindiran Megawati Kepada Pihak-pihak yang Ingin Jadi Presiden "Sabar Ajalah Entar Juga Datang 2024"

Pidato Megawati ini kemudian viral dan menjadi trending topic di media sosial.

Merespons hal itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginginkan generasi muda menjadi penentu masa depan bangsa.

Hal itu disampaikan Hasto menjelaskan maksud pernyataan Megawati agar anak muda tak dimanja lantaran hanya bisa berdemonstrasi.

"Ibu Mega berpesan bahwa pemuda penentu masa depan bangsa, harus dilihat kekinian, bagaimana para pemuda-pemudi Indonesia menggembleng diri dan kesemuanya digerakkan oleh semangat untuk membawa kemajuan bagi Indonesia Raya," kata Hasto lewat keterangan tertulis, Jumat (30/10/2020).

"Jadi melihatnya adalah perspektif sekarang. Jika saat ini kita memiliki kaum muda yang hebat-hebat, maka kita akan lebih optimistis menatap masa depan," lanjut Hasto.

"Hasto menembahkan, PDIP juga memiliki semangat untuk menggembleng anak-anak muda menjadi kader bangsa yang tangguh.

Baca juga: PA 212 Ingatkan Megawati dan PDIP Jika tak Mau Terus-terusan Dituduh PKI Harus Jelas Pembelaannya

Baca juga: Syarat PA 212 Jika Megawati dan PDIP tak Ingin Dicap PKI, Novel Bamukmin: Harus Jelas Pembelaannya

Baca juga: Blak-blakan, Sorot yang Ngebet Jadi Pengganti Jokowi, Megawati Ajak Tanding Lagi di Pilpres 2024

Untuk itu, Hasto mengatakan, PDIP senantiasa mengajarkan pada setiap kader mudanya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, bangga dengan jati diri bangsa, serta memiliki visi terhadap arah masa depan.

"Dengan demikian, ketika Ibu Megawati Soekarnoputri menyampaikan agar generasi milenial tidak dimanjakan. Hal tersebut mengandung semangat dari sosok seorang ibu pejuang, yang terus memikirkan masa depan Indonesia," kata Hasto.

Fahri Hamzah Bela Milenial

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, politisi seharusnya tidak menanyakan apa sumbangsih yang diberikan generasi milenial untuk bangsa dan negara.

Bahkan, menyalahkan generasi milenial atas kondisi demokrasi saat sekarang ini.

Fahri Hamzah
Fahri Hamzah (Tribunnews.com)

Hal tersebut disampaikan Fahri Hamzah dalam menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan sumbangsih generasi milenial, pada Rabu (30/10/2020).

"Kaum milenial itu tidak bisa disalahkan, mereka tumbuh dengan zaman dan kompleksitas yang mempengaruhi, tapi politisi tidak boleh menanyakan apa yang telah mereka lakukan, sebab mereka akan bertanya balik apa yang kalian contohkan kepada kami. Apa yang kita sudah buat cukup untuk menjelaskan kepada mereka?," kata Fahri saat dihubungi, Jumat (30/10/2020).

Baca juga: Anak Buah Megawati Sindir Menteri yang Mau Jadi Presiden, Fadli Zon Tak Tinggal Diam Menhan Disebut

Fahri mengatakan, sebaiknya para elite politik menyadari bahwa kegagalan berdemokrasi ada pada generasi yang seharusnya menjadi contoh bagi generasi milenial.

"Oleh karena itu, introspeksi paling besar dilakukan oleh politisi, karena politisi yang diberi amanah untuk menjadi political educated, pendidik politik, menjadi pemimpin bangsa. Dia dikasih uang dan anggaran untuk itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Fahri menilai, para elite politik saat ini tidak mendominasi iklim demokrasi Indonesia.

Baca juga: Akhirnya Megawati dan Puan Maharani Turun Langsung ke Pilkada Solo, Jadi Jurkam Putra Presiden

Baca juga: Anak Buah Megawati Minta Ahok Tidak One Man Show soal Pertamina: Nambah Masalah dan Buat Kegaduhan

Baca juga: Megawati Heran Jokowi Diminta Mundur, Refly Harun Ingatkan Soal Gus Dur dan Soeharto, Ada 2 Jalur

Padahal, kata Fahri, hal tersebut merupakan pilihan yang baik agar generasi milenial memiliki alternatif yang baik untuk menyongsong masa depan.

"Jadi kalau harus disalahkan, salahin lah pemimpin dan pemimpin akan bertanggung jawab terhadap keadaan bangsanya, ini introspeksi bagi kita semua terutama yang senior," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sekjen PDIP Jelaskan Maksud Megawati soal "Sumbangsih Milenial" dan Tanggapi Megawati, Fahri Hamzah Sebut Seharusnya Elite Politik Introspeksi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved