Prostitusi Online di Samarinda
Polresta Pastikan Tidak Ada Indikasi Pelaku Lain Dalam Kasus Human Trafficking di Samarinda
Kasus prostitusi online memanfaatkan aplikasi media sosial berhasil diungkap Jajaran Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polresta Samarind
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kasus prostitusi online memanfaatkan aplikasi media sosial berhasil diungkap Jajaran Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polresta Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (30/10/2020).
Kepolisian mengamankan empat pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang ( TPPO ) yang resmi berstatus tersangka dan terancam 15 tahun penjara.
Disinggung mengenai indikasi adanya pelaku lain pada kasus ini, penyelidikan pihak kepolisian tidak menemukan pelaku lain.
Baca juga: Ruang Guru dan Perpustakaan Disulap jadi Ruang Kelas, Disdikpora PPU Minta Bantuan Keuangan Rp 100 M
Baca juga: Debat Publik Pilkada Bulungan Digelar 3 Kali, Ketua KPU Lili Suryani Beber Alasannya
Tidak ada yang mengkoordinasikan keempat pelaku yang diketahui berperan menawarkan, melakukan negosiasi dan menentukan tempat pada calon tamu yang akan menggunakan jasa korban.
"Tidak ada yang koordinir ( pelaku lain). Peran keempat pelaku sama, mereka yang mencari calon tamu. Korbannya ya dua remaja itu," tegas Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah melalui Kanit PPA Polresta Samarinda, Iptu Teguh Wibowo, Minggu (1/11/2020) melalui sambungan telepon.
Baca juga: INFO PEMBUKAAN PRAKERJA GELOMBANG 11, Siapkan Sejumlah Syarat, 344 Ribu Orang Dicabut Kepesertaan
Baca juga: UPDATE, Jadwal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2, Cek Nama Penerima di kemnaker.go.id
Ditanya mengenai nasib kedua korban pasca terungkapnya kasus ini, Iptu Teguh Wibowo menjawab kedua korban kini telah kembali ke keluarganya masing-masing.
Untuk proses penanganan pasca trauma, diserahkan sepenuhnya ke pihak keluarga.
"Kami sudah serahkan ke keluarganya. Selama orang tauanya bisa (mampu), orang tuanya dulu yang kami utamakan," pungkasnya.
(Tribunkaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy)