Virus Corona di Balikpapan

Disdikbud Balikpapan Matangkan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Siswa dan Guru Wajib Rapid Test

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud Balikpapan terus mematangkan persiapan simulasi pembelajaran tatap muka.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, DWI ARDIANTO
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Muhaimin. TRIBUNKALTIM.CO, DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud Balikpapan terus mematangkan persiapan simulasi pembelajaran tatap muka.

Simulasi pembelajaran tatap muka ini dicanangkan untuk sekolah yang berada di wilayah zona kuning.

Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin mengatakan, rencana simulasi tersebut sudah disampaikan kepada Walikota Balikpapan Rizal Effendi.

“Sudah saya laporkan ke pak Wali selaku ketua Satgas soal rencana melakukan simulasi sekolah di wilayah atau kelurahan zona kuning,” kata Muhaimin.

Baca juga: Terminal Antar Kota Dalam Provinsi di Samarinda Sama Lesunya Seperti AKAP

Baca juga: Putus dari Salshadilla, Lutfi Agizal Bongkar Hal yang tak Disukai dari Iis Dahlia, Sering Dimarahi

Dinas Pendidikan Balikpapan pun telah melakukan pendataan sekolah mana saja yang saat ini berada di wilayah zona kuning.

Di antaranya, di wilayah Balikpapan Timur terdapat tiga sekolah, yakni SMP 13, SMP IT Al Azhar, dan SMP Darul Azhar.

Serta di Balikpapan Utara khususnya wilayah Kariangau, ada dua sekolah, yakni SMP 16 dan SMP 21.

“Kami sudah melakukan pendataan. Di Teritip itu ada tiga sekolah Sementara di Kariangau, ada dua sekolah yang dinilai bisa menjadi percontohan," ujarnya.

Muhaimin juga melaporkan soal kondisi siswa, guru dan tenaga pendidik yang ada di beberapa sekolah tersebut.

Contohnya di SMP 13, jumlah siswa sebanyak 632 orang. Namun, dari data siswa yang berdomisili di Kelurahan Teritip hanya 65,98 persen.

Baca juga: 6 Ribu UMKM di Penajam Paser Utara Sudah Menerima Bantuan Pembiayaan Usaha

Baca juga: Kejati Kaltim Tangkap Dirut PT AKU, Berikut Jumlah Kerugian Negara yang Diterima

“Sisanya 34 persen, adalah anak yang bersekolah di SMP 13 Teritip, tapi bukan warga Teritip,” ungkap Muhaimin.

Begitu juga di SMPIT Al Azhar, ada 206 siswa. Dengan rasio pelajar setempat 57,28 persen. Kemudian yang dari luar sekitar 42 persen.

“Kalau di SMP 16, siswanya berjumlah 399, hanya 42 persen yang dari dalam, sisanya dari luar. Termasuk gurunya,” sebutnya.

Atas dasar itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengusulkan kepada Dinas Pendidikan Balikpapan agar berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.

Wali Kota juga mengusulkan agar mencoba melakukan simulasi dengan siswa yang memang berada di satu Kelurahan.

“Artinya ada dua pola. Karena di dalam Kelurahannya zona kuning, kita menerapkan dengan standar protokol kesehatan," jelas Muhaimin.

"Tapi yang di luar kelurahan bisa dilakukan dengan daring, sambil kita mengikuti perkembangan,” sambungnya.

Baca juga: Cari Bocah Malaysia, Tim SAR Gabungan Justru Temukan Mayat Pria Berbaju Biru di Perairan Sebatik

Baca juga: UPDATE Harga Motor Honda Bulan November 2020, Vario 150 Sporty, Scoopy Sporty hingga PCX Hybrid

Sementara itu, dalam hal ini Dinas Kesehatan diminta agar melakukan rapid test terlebih dulu terhadap siswa dan guru yang akan melakukan simulasi tatap muka.

“Kami sampaikan dulu data ini. Apakah nanti rapid test di Puskesmas, atau petugas kesehatannya datang ke rumah-rumah," katanya.

Namun begitu, terkait waktu pelaksanaan simulasi, Muhaimin mengaku  belum bisa memastikan, karena harus disiapkan matang.

"Kalau hasil rapid test itu dinyatakan aman, baru bisa dilakukan simulasi. Karena tidak bisa buru-buru, ini menyangkut kesehatan masyarakat," tandasnya.

(TribunKaltim.co/ Miftah Aulia)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved