Model Pembelajaran ATI sesuai Kemampuan Siswa
GUNA mudah memahami istilah model pembelajaran aptitude treatment interaction, terlebih dulu penulis berikan gambaran "agar pencuri yang telah masuk
Guna penelitian, maka guru dapat menggunakan kelas yang berbeda tetapi sama tingkat dengan menerapkan model pembelajaran konvensioanl sebagai kontrol tingkat efektivitas dan keoptimalan hasil pembelajaran bagi kelas yang digunakan model pembelajaran uptitude treatment interaction tersebut.
Alasan Memilih Penggunaan Model ATI
Menurut para pakar, model pembelajaran yang diterapkan dan dikembangkan di sekolah saat ini umumnya masih bersifat konfensional. Pendekatan konfensional tidak mempertemukan kesesuaian antara pembelajaran dengan karakteristik siswa. Hal itu antara lain dikemukakan oleh Salzer dan Drdek (1976) "Underconventional arrangement the child is not meet as a distinct human being with unique bacground need and pattern of strengh and weak nesses.
Rather children are exposed to the same our self of study and each individal is judged against either who have different abilities"
Apa yang diungkapk oleh Salzer dan drdek tersebut menggambarkan bahwa dalam konvensional tidak dijumpai pertimbangan latar belakang, kebutuhan, gaya, kemampuan, dan kelemahan anak didik, sehingga semua anak didik diperlakukan dengan strategi pembelajaran yang sama, baik yang pandai, sedang maupun yang rendah.
Selanjutnya, dari berbagai hasil penelitian dinyatakan bahwa model atau pendekatan pembelajaran konvensional belum mampu menjadikan semua siswa di kelas bisa menguasai tujuan umum pembelajaran terutama siswa yang berkemampuan rendah.(*)
Oleh: Dr Huda, S.Ag., M.Pd.I
Guru SMK Negeri 16 Samarinda