Penanganan Covid
Anjuran Pemerintah Agar tak Ada Kerumunan Massa Tanpa Protokol Kesehatan Diabaikan, Kata Kapolri
Anjuran dan imbauan pemerintah sudah dipahami sebagian besar masyarakat, namun kadang sulit untuk diterapkan. Salah satu penyebabnya adalah rasa egois
TRIBUNKALTIM.CO - Anjuran dan imbauan pemerintah sudah dipahami sebagian besar masyarakat, namun kadang sulit untuk diterapkan. Salah satu penyebabnya adalah rasa egois, ingat diri.
Beberapa hari belakangan ini sering terjadi kerumunan massa tanpa menerapkan protokol kesehatan. Itu bukan hanya dilakukan orang tak berpendidikan, tapi orang yang disebut tokoh masyarakat.
Kapolri Jenderal Idham Azis sebut kerumunan massa tanpa menerapkan protokol kesehatan meresahkan masyarakat.
Hal tersebut ia sampaikan saat gelaran konferensi pers di kediamannya di Jalan Patimura, Jakarta, pada Sabtu (14/11/2020).
"Terjadinya beberapa kerumunan masa tanpa protokol kesehatan menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat."
"Seperti disampaikan oleh warga atau organisasi masyarakat melalui berbagai media," kata Idham Azis dikutip dari Program Breaking News KompasTV.
Ia dalam kesempatan tersebut juga menyoroti peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia.
Idham Aziz sejak bulan Maret tahun 2020, wabah pandemi Covid-19 telah melanda dunia ini.
Baca juga: Debat Pilgub Kaltara 2020, U2OK Beber Strategi Penanganan Covid-19 di Kaltara
Baca juga: Usung Tema Penanganan Covid-19, Pjs Gubernur Kaltara Apresiasi Debat Publik yang Digelar KPU
Bahkan saat ini tercatat ada 215 negara yang terdampak, termasuk Indonesia.
"Sampai saat ini di seluruh dunia sudah kurang lebih 53 juta orang yang terinfeksi atau terkonfirmasi."
"Dan sudah 1,3 juta orang yang meninggal dunia akibat pandemi Covid-19," imbuhnya.
Ia kemudian membeberkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
Hingga 13 November 2020, Covid-19 sudah berdampak di 34 provinsi dan 503 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.