Pemerintah Minta Warga Tenang, Kasus Flu Burung Sudah Nihil di Bontang

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang, Amran meminta warga tak panik.

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FACHRI
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang, Amran. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FACHRI 

"Kami mengalami kerugian, ya, sekitar Rp30 jutaan, mas. Harga ayam bangkok itu bisa mencapai jutaan, lho, paling mahal," bebernya.

Baca Juga: Modal Mencegah Corona, Satgas Ingatkan Pegang Teguh Iman, Aman, dan Imun

Baca Juga: 60 Juta Orang di Indonesia akan Diberikan Vaksin Covid-19 Secara Gratis, Program dari Pemerintah

Nah, ayam-ayam yang tersisa atau masih bertahan, dijaga benar oleh Irwan.

Untuk menangkal serangan virus flu burung terhadap unggasnya, ia membubuhi air cuka di setiap kandang ternaknya yang masih hidup.

"Hal ini terbukti, mas. Ketika beberapa kandang ayam yang tidak dipasang cuka, ada yang mati. Dari aroma cuka itu seperti nyamuk tidak berani," ucapnya.

Baca Juga: Ekonomi Kaltim Mulai Membaik, Ekspor Batu Bara dan CPO Menggeliat

Baca Juga: Politisi Senior Partai Keadilan Sejahtera Sarankan Mahfud MD Temui Rizieq Shihab

Baca Juga: Azerbaijan dan Armenia Bersepakat Akhiri Perang, Sudah Enam Pekan Bertempur

Baca Juga: Pemkab Kukar Buat Pemeliharaan Jembatan Ing Martadipura Kota Bangun, Kirim Personel Atur Lalu Lintas

Untuk diketahui, pemerintah telah melakukan pemeriksaan terhadap kematian ratusan unggas yang terjadi di beberapa titik di Bontang.

Hasil diagnosa medis diketahui ayam tersebut mati, lantaran terjangkit virus flu burung.

"Dari tiga lokasi berbeda, unggas warga mati diakibatkan virus flu burung," ujar Kepala Seksi Pelayanan Hewan Kota Bontang, Riyono.

Ilustrasi flu burung
Ilustrasi flu burung 

Dipaparkannya, kumlah kematian unggas karena flu burung sebagian besar terjadi di Bontang Baru, Bontang, Kalimantan Timur.

"Unggas yang banyak mati terjadi di rumah milik Pak Yadi, di belakang Rumah Sakit Amalia, Bontang Baru," katanya.

Pihaknya mengimbau apabila warga menemukan unggas peliharaan yang mati mendadak.

Untuk segera melaporkan hal tersebut kepada Puskeswan atau setidaknya ketua RT setempat.

(Tribunkaltim.co/Fachri)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved