Remaja yang Tenggelam di Perairan Sungai Mahakam Ditemukan, Terhanyut Sampai Jarak 25 Meter
Sebelumnya Arif dilaporkan hilang pada Sabtu (14/11/2020) kemarin, di lokasi eks perusahaan PT Barito Pasifik sekitar pukul 16.40 Wita.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Korban tenggelam di perairan Sungai Mahakam, Arif Sarifuddin (14) telah ditemukan pada 15 November 2020 siang.
Sebelumnya Arif dilaporkan hilang pada Sabtu (14/11/2020) kemarin, di lokasi eks perusahaan PT Barito Pasifik sekitar pukul 16.40 Wita, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Penyisiran sekitar lokasi kejadian oleh tim Search and Rescue (SAR) gabungan yang terdiri dari Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, Relawan Gabungan Kota Samarinda dan unsur terkait.
Berhasil menemukan korban 25 meter dari titik awal tenggelam.
Baca Juga: Ekonomi Kaltim Mulai Membaik, Ekspor Batu Bara dan CPO Menggeliat
Baca Juga: Politisi Senior Partai Keadilan Sejahtera Sarankan Mahfud MD Temui Rizieq Shihab
Baca Juga: Azerbaijan dan Armenia Bersepakat Akhiri Perang, Sudah Enam Pekan Bertempur
Baca Juga: Pemkab Kukar Buat Pemeliharaan Jembatan Ing Martadipura Kota Bangun, Kirim Personel Atur Lalu Lintas
Korban diketemukan dalam keadaan meninggal dunia, posisi terlentang di jarak 25 meter dari pinggir sungai, Last Known Position (LKP).
"Atau titik terakhir korban terlihat," jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Melkianus Kotta melalui Koordinator Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda Riqi Effendi, Minggu (15/11/2020) usai evakuasi.
Koordinator Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda Riqi Effendi mengimbuhkan, korban timbul ke permukaan saat air sedang surut.
Baca Juga: Kabar Baik, Penanganan Corona di Indonesia Tunjukan Hasil Signifikan, Simak Data Berikut Ini
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Bolehkan Pembelajaran Tatap Muka di Rote Ndao dengan Syarat Berikut Ini
Dan tim gabungan sedang melakukan penyisiran serta monitoring sekitar area tenggelamnya remaja yang tercatat masih menjadi siswa sekolah menengah pertama di kawasan Kelurahan Bukuan.
"Kondisi air surut. Nah, saat tim SAR gabungan melakukan penyisiran dan monitoring sekitar area tenggelam, tubuh korban terlihat dan langsung kami lakukan evakuasi," imbuh Riqi Effendi.
Pencarian korban yang terbilang cepat disyukuri oleh pihaknya, kondisi air yang surut membantu tim gabungan segera menemukan korban nahas saat berenang sore hari disekitar area tenggelam bersama temannya.
Baca Juga: Modal Mencegah Corona, Satgas Ingatkan Pegang Teguh Iman, Aman, dan Imun
Baca Juga: 60 Juta Orang di Indonesia akan Diberikan Vaksin Covid-19 Secara Gratis, Program dari Pemerintah
Tidak seperti biasanya memang, korban tenggelam ditemukan berhari-hari, tetapi ini hanya sehari saja.
"Mungkin karena kondisi air Sungai Mahakam yang surut, sehingga tidak ada tekanan, arus pun tidak terlalu deras, hingga akhirnya jasad korban timbul," sebut Riqi Effendi.
Baca Juga: Kadinkes Kaltim Sapa Ponpes Hidayatullah via Virtual, Ingatkan Jangan Termakan Hoaks Soal Covid-19
Ditemukannya jasad korban Arif, pihak keluarga meminta langsung dibawa kerumah duka yang beralamat di Jalan Gunung Sari RT. 36, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
"Sesuai permintaan keluarga almarhum, jenazah langsung di bawa ke rumah duka," pungkas Riqi Effendi.
Baca Juga: BPSDM Kaltim Gelar Bincang Santai via Daring Bersama Kepsek dan Guru
Baca Juga: Flyover Muara Rapak Balikpapan Mendesak untuk Dibangun, Komisi III DPRD Kaltim Tinjau Lokasi
Dengan ditemukannya korban sendiri, operasi SAR ditutup dan diusulkan kembali ke satuan masing-masing.
"Setelah ditemukannya korban dalam keadaan meninggal dunia, maka dengan begitu operasi SAR pun ditutup," tutup Riqi Effendi.
(Tribunkaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy)