Pilkada Bontang

Ketua Bawaslu Dukung Ada Kelompok Awasi Praktik Politik Uang dan Kampanye Hitam di Pilkada Bontang

Ketua Bawaslu Bontang, Nasrullah merespons positif adanya kelompok masyarakat yang medeklarasikan diri mengawal jalannya kontestasi politik 2020, teru

TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI
Ketua Bawaslu Bontang, Nasrullah merespons positif adanya kelompok masyarakat yang medeklarasikan diri mengawal jalannya kontestasi politik 2020, terutama dari sisi pengawasan di lapangan. TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI 

Tak terkecuali di Bontang, tanpa menghambur rupiah keyakinan untuk menang dalam kontestasi politik bisa jadi tipis.

Sebab perilaku politik masyarakat Bontang, bisa dikatakan pragmatis.

"Ya, ambil saja uangnya, bang. Namanya rezeki. Toh, dia juga gak tahu kita milih siapa di TPS," kata Irwan, pemuda yang tinggal di kawasan Telihan, Bontang Barat, Rabu (12/11/2020).

Kendati demikian, sudah barang tentu jadi tugas Bawaslu untuk mencegah atau menindak praktik politik uang tersebut, khususnya pada Pilkada Bontang 2020.

Namun, partisipasi masyarakat juga diperlukan untuk sama-sama menghancurkan kecurangan tersebut.

Seperti misalnya, kelompok Tim A’sri Bontang.

Mereka secara swadaya membantu Bawaslu untuk memastikan tak ada lagi politik uang.

Mereka sampai membentuk Satgas Jaga Kampung di gelaran Pilkada Bontang.

“Setiap RT akan dibentuk agar tidak ada yang menyiram (melakukan money politics). Kami pastikan itu,” tegas Ketua Tim A’sri, Dwi Putranto kepada Tribunkaltim.co

Setidaknya di tiap RT, ada anggota Satgas Jaga Kampung untuk mengawasi jalannya proses menunju hari H pencoblosan.

Mereka 1x24 jam bakal melaporkan ke Bawaslu apabila mendapat temuan di lapangan.

Bahkan mereka mengaku tak segan 'menggebuk' pelaku yang mau bermain money politics di Pilkada Bontang 2020. Apabila kedapatan tertangkap tangan melakukan praktik politik uang di lingkungan RT.

Baca juga: Mantan Waketum Gerindra Bicara Kemungkinan Pasangan Prabowo-Habib Rizieq Maju Pilpres 2024

Baca juga: Perempuan Muda Diduga Pelajar Ditemukan Tewas di Hotel Frieda, Semarang, Ada Buku Paket SMA

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 yang Meninggal Dunia di Kukar Capai 54 Orang, Terakhir Warga Tenggarong

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved