Waspada Flu Burung, Peternak Ayam Riskan Tertular Sehingga DKP3 Bontang Surati Kelurahan
Hasil diagnosa positif flu burung membuat Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang waspada.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Samir Paturusi
Pihaknya menegaskan penyebaran virus Flu Burung di Bontang dipastikan telah mereda, tak semasif 2 sampai 3 pekan yang lalu karena banyak laporan unggas yang mati mendadak.
Diungkap Riyono, sekira 20 Oktober pihaknya menerima laporan dari masyarakat soal unggas yang mendadak mati.
Saat didatangi tak ada unggas yang mati, namun warga mengatakan beberapa hari sebelumnya kejadian tersebut.
"Selang 2 hari ada kematian unggas beberapa ekor. Kami lakukan rapid test hasilnya positif Flu Burung. Kami langsung disenfeksi kandang dan edukasi," ujarnya.
Bahkan Dinas Peternakan Provinsi Kaltim juga mengerahkan jajarannya ke Bontang, lantaran mendengar munculnya kasus Flu Burung di Bontang, Kalimantan Timur.
"Mereka ikut lakukan desinfeksi. Pengendalian, penyemprotan kandang ke semua lokasi kasus. Infonya, minggu-minggu sebelumnya sudah ada banyak (ayam) yang mati," katanya.
"Kami ambil swab ayam sisa yang masih hidup. Lakukan pemeriksaan PCR Flu Burung. Seminggu kemudian hasilnya keluar, yaitu positif," sambungnya.
Pemberitaan sebelumnya, laki-laki itu bernama Irwan Santoso (33). Anak dari seorang peternak ayam bangkok di Bontang, Kalimantan Timur. Ia terpaksa gigit jari.
Di tengah pandemi yang tak kunjung berakhir, usaha keluarga mereka harus menelan kenyataan pahit. Ratusan ayamnya mati secara mendadak akhir Oktober 2020 lalu. Ayam bangkok ternak itu bukan mati gegara covid-19, melainkan virus Flu Burung.
"Banyak, mas. Kira-kira mencapai sekitar 130 ekor ayam. Saat ini ayam hanya 6 ekor.
Mati tiba-tiba saja, tidak ada sakit. Kalau divonis dari dokter hewan ini Flu Burung," ungkapnya saat ditemui Tribunkaltim.co, Minggu (15/11/2020).
Bagi Irwan, peristiwa mati mendadaknya hewan ternaknya bukanlah hal baru. Beberapa tahun silam, hal serupa juga telah menimpanya. Penyebabnya pun sama. Diagnosanya Flu Burung.
"Ini bukan pertama kali, tapi sudah dua kali tahun 2000-an. Ternaknya juga mati juga ratusan," tuturnya.
Peristiwa kematian mendadak ratusan ayam bangkok milik Irwan, membuatnya rugi hingga puluhan juta. Tak ada yang bisa dilakukan selain pasrah. Yang telah mati tak mungkin hidup lagi, batin Irwan.
Baca Juga: Ratusan Ayam Mati Mendadak Kala Pandemi, Ada Flu Burung, Peternak Bontang Rugi Puluhan Juta