Menghilang di Sungai Mahakam
Motor dan Sandal Korban Masih Berada di Tepian Sungai Mahakam, Sempat Didatangi 2 Orang Minta Rokok
Pemuda bernama Gusti (18), warga Jalan Wiraswasta RT 08 No. 44 D, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Tim
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
"Anak saya tidak bisa berenang, Jidan (teman korban) juga tidak bisa berenang. Saya sempat subuh jam 05.00 Wita sempat menghubungi lewat pesan singkat WhatsApp, namun tidak terkirim (centang satu)," kata Rodiah, ditemui di lokasi terakhir anaknya terlihat, Selasa (17/11/2020).
Sang ibu terkejut ketika melihat teman anaknya, datang ke rumah dengan kondisi basah kuyup seluruh badannya, lalu menanyakan perihal kondisi anaknya.
"Temannya dalam kondisi basah mendatangi saya, dia tanya Gusti sudah pulang kah bu, saya menjawab belum, lalu bercerita pada saya tentang yang dialami keduanya," ungkap Rodiah sambil menahan tangis.
Baca juga: 2 Kapolda Dicopot Usai Acara Habib Rizieq, Fahri Hamzah : Negara Nggak Boleh Kaget dan Salah Tingkah
Baca juga: Tetap Semangat Berlatih di Rumah, Pemprov Beri Bantuan APD dan Nutrisi untuk Atlet Kubar
Baca juga: Kluster SIS BMO Sumbang 30 Kasus Baru Positif Covid-19 di Berau pada Senin 16 November
Saat mengetahui apa yang terjadi pada buah hatinya, sang ibu mendatangi lokasi terakhir sang anak menghilang, didampingi keluarga dan saudara korban.
Tak berselang lama lalu melaporkan hal ini ke pihak terkait.
Sampai saat ini sang ibu dan saksi, Jidan masih diperiksa mengenai peristiwa ini oleh jajaran Polsek Samarinda Ulu, untuk menindaklanjuti terkait kejadian yang dialami korban, Gusti.
Seperti diketahui, Gusti (18), warga jalan Wiraswasta RT 08 No. 44 D, Kelurahan Sidodadi, Samarinda, dikabarkan tenggelam di sekitar perairan Sungai Mahakam, tepatnya di Jalan RE. Martadinata, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (17/9/2020) pagi sekitar pukul 07.00 Wita.
Unit Siaga Search and Rescue (SAR) Basarnas dibantu relawan gabungan Kota Samarinda datang ke lokasi melakukan briefing awal dan kemudian menurunkan rubber boat untuk menyisir area yang diduga jadi tempat tenggelamnya korban.
Koordinator Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda Riqi Effendi mengungkapkan, jajarannya mendapatkan informasi sekitar pukul 06.40 Wita, yang kemudian bersama personel Basarnas meluncur ke Last Known Position (LKP) atau titik terakhir korban terlihat.
"Kami langsung berkoordinasi bersama Polsek KP Samarinda dan Polsek Samarinda Ulu, karena dugaan korban tenggelam didorong oleh dua orang pelaku yang tidak dikenal menurut kesaksian korban selamat atas nama Muh. Jidan Maulana berusia 18 tahun warga jalan DI. Pandjaitan," ungkap Koordinator Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda, Riqi Effendi di lokasi pencarian, Selasa (17/11/2020) pagi.
Kepastian tenggelamnya korban didapati dari kesaksian Jidan yang menemani korban duduk di sekitar lokasi titik awal korban tenggelam, tepatnya di atas semen cor turap.
"Kejadian sekitar pukul 02.00 Wita dini hari, saksi selamat mengaku didorong dua orang tidak dikenal, kemudian disusul korban yang ikut didorong, dugaan kuatnya korban tenggelam," tuturnya.