Pendaftaran Gibran di KPU Disinggung FPI, Calon Walikota Solo Ini Siap Ditegur, Ganjar: Biar Belajar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi soal timbulnya keramaian saat calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming, mendaftar ke KPU Disinggung FPI

Editor: Mathias Masan Ola
(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi soal timbulnya keramaian saat calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) yang disinggung Front Pembela Islam.

Menurut Ganjar, itu menjadi hal yang biasa dan harus siap dihadapi para politisi, tak terkecuali Gibran. “Itu biasa,” kata dia di Edupark UMS, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Rabu (18/11/2020).

“Namanya juga isu, biar belajar,” tambahnya.

Sedangkan Gibran menyatakan siap dihukum terkait pengumpulan massa saat mendaftar ke KPU Solo pada 4 September 2020..

"Kalau ada sesuatu yang salah monggo langsung ditegur. Saya siap ditegur dan mendapatkan hukuman," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/11/2020).

Baca juga: 52 Desa di Paser Akan Gelar Pilkades Serentak, Calon Kades tak Harus Warga Setempat

Baca juga: Kebiasaan Buruk Arya Saloka Pemeran Al di Ikatan Cinta Bareng Amanda Manopo Diungkap Putri Anne

Kendati demikian, Gibran merasa sudah menaati peraturan. Termasuk saat ada sekelompok orang yang mengantarnya ke KPU Solo.

"Sudah di bawah 50 orang," kata Gibran. Sebagai informasi, KPU Solo mengizinkan ada rombongan yang mengantar pasangan calon saat mendaftarkan sebagai peserta Pilkada. Namun, jumlah pengantar dibatasi hanya 50 orang.

Selain itu, dalam setiap agendanya selama Pilkada, Gibran mengaku ada Bawaslu yang selalu mengawasi.

Sebelumnya diberitakan, pengacara FPI Aziz Yanuar angkat bicara soal langkah polisi mengusut pelanggaran protokol kesehatan dalam acara Maulid Nabi dan pernikahan putri Rizieq Shihab di Petamburan, Sabtu lalu.

Baca juga: Gandeng LBH Samarinda, Jatam Kaltim Laporkan 39 Anak yang Tewas di Lubang Tambang ke Polda

Baca juga: Berulah Lagi, Dulu Gelapkan Ponsel Kini Motor, Kapolsek Sungai Pinang Samarinda: Pelaku Naik Kelas

Menurut Aziz, polisi tidak adil karena hanya mempermasalahkan pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan Rizieq dan FPI. Padahal, banyak kegiatan lain di berbagai daerah yang menimbulkan kerumunan namun tidak ditindak.

Aziz pun lalu mencontohkan kerumunan yang terjadi saat putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming mendaftarkan diri sebagai calon wali kota Solo.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved