Hendak Mancing, Edi Melihat Mayat yang Dicabik-cabik Biawak di Sungai Citanduy, Berikut Kisahnya

Warga Desa Pasirbatang, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat yang sedang dimakan kerumunan biawak

Editor: Mathias Masan Ola
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Tim Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya bersama TNI, BPBD dan warga setempat mengevakuasi temuan mayat yang dimakan kerumunan biawak di Sungai Citanduy bagian Bendungan Leuwi Keris, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (20/11/2020).(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA) 

TRIBUNKALTIM.CO, TASIKMALAYA  - Belum diketahui apakah jenazah korban hilang itu diserang biawak atau korban bunuh diri lalu mayatnya dimakan biawak. Maka berhati-hatilah terhadap hewan buas yang berada di hutan dekat permukiman.

Warga Desa Pasirbatang, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat yang sedang dimakan kerumunan biawak di Sungai Citanduy bagian dari Bendungan Leuwi Keris, Jumat (20/11/2020).

Mayat itu kali pertama ditemukan warga setempat yang hendak memancing di lembah bukit yang di bawahnya terbentang aliran Sungai Citanduy.

"Saya saat itu akan mancing turun ke bawah bukit sana Sungai Citanduy. Saat berada di bawah pinggir sungai, saya melihat ada daging yang dicabik-cabik kerumunan biawak, tapi ada pakaian. Saya dekati ternyata mayat manusia," jelas Edi (46), salah seorang warga yang kali pertama menemukan mayat tersebut, Jumat pagi.

Baca juga: Sudah Minggu ke 3 November 2020, Klaim Token Listrik Gratis PLN, WA 08122-123-123 atau www.pln.co.id

Baca juga: Tak Terdaftar di KPU, Bawaslu Hentikan Paksa Lembaga Survei 'Nakal' yang Beroperasi di Bontang

Edi menambahkan, ia langsung bergegas naik lagi ke atas bukit yang banyak permukiman sekaligus kampungya dan memberitahukan kepada tokoh masyarakat setempat.

Temuan mayat di sungai di antara dua bukit itu langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.

"Baru datang petugas kepolisian dan petugas BPBD Kecamatan Manonjaya untuk mengangkat mayat tersebut," tambah Edi.

Petugas Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya pun langsung mengangkat mayat dari Sungai Citanduy dibantu warga, TNI dan petugas BPBD Kecamatan Manonjaya.

Proses pengangkatan mayat berlangsung beberapa jam karena kondisi medan yang terjal. Mayat itu digotong dengan tandu buatan serta ditarik pakai tambang.

Mayat tersebut saat ditemukan tanpa identitas dan sudah menebar bau menyengat serta beberapa bagian badannya telah membusuk.

Petugas kepolisian dengan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap bersama tim lainnya harus menuruni dan menaiki lembah terjal lewat jalan setapak dengan jarak sekitar hampir 1 kilometer.

"Tadi ada beberapa petugas kepolisian yang memakai APD lengkap sedang mengevakuasi mayat tersebut," ujar Edi.

Baca juga: Pemilik Honda CBR 1000RR SP Ditawari Mobil dan Rumah, Tabrakan Moge vs Mobil di Purwokerto

Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris, Tottenham vs Man City, Live NET TV dan Mola TV

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Tasikmalaya, AKP Yusuf Ruhiman membenarkan adanya temuan mayat di Sungai Citanduy.

Sampai saat ini penyebab kematian mayat tanpa identitas tersebut masih diselidiki oleh petugas dengan memintai keterangan saksi-saksi.

"Iya, benar saat ini mayat dibawa ke RSUD Soekardjo Tasikmalaya untuk divisum. Kita masih selidiki penyebab kematiannya. Beberapa orang saksi telah dimintai keterangan," kata Yusuf.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Penemuan Mayat yang Dicabik-cabik Biawak di Sungai Citanduy"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved