Rocky Gerung Sorot Emosi Pangdam Jaya dan Habib Rizieq di Polemik TNI & FPI, Singgung Peran Jokowi
Rocky Gerung sorot emosi Pangdam Jaya dan Habib Rizieq Shihab di polemik TNI & FPI, singgung peran Jokowi
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Christoper Desmawangga
demikian juga Pangdam," kata Rocky Gerung.
Saat ini menurut Rocky Gerung, baik Pangdam Jaya maupun Habib Rizieq Shihab sedang saling unjuk kekuatan.
"Cuma persoalan show off dua-duanya,
Habib rizieq show off sebagai warga sipil, Pangdam juga show off karena merasa bertanggung jawa pada keamanan Jakarta.
Jadi dua kekuatan dipertandingkan dan publik akhirnya menghubungkan dengan kepentingan istana, sialnya begitu oposisi yang terbentuknya sekarang," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai saat ini Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Habib Rizieq Shihab sama-sama sedang emosi.
Baca juga: Langsung Bisa, Cara Pencairan BLT Guru Honorer Rp 1,8 Juta, Cek Nama Login info.gtk.kemdikbud.go.id
Nanti, setelah emosinya mereda, kata Rocky Gerung, persoalan TNI vs FPI ini juga akan berakhir.
"Ini emosi jiwa sebetulnya, istilah gua.
Semuanya saling kirim sinyal, tentu Pangdam kirim sinyal pada istana, Habib Rizieq kirim sinyal ke masyarakat sipil.
Sehingga komposisi hari ini adalah skornya sebetulanya ya satu sama antara istana dan Habib Rizieq, " kata Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, dari ketegangan TNI dengan FPI ini yang dipusingkan adalah Jokowi.
Rocky Gerung berujar Jokowi harus menentukan persoalan pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab ini masuk ranah politik atau kriminalitas.
"Saya ikuti komentar dari pakar pengamat militer dan FPI, saling kirim kalimat diplomatis.
Yang terganggu Presiden Jokowi, karena mesti putuskan ini peristiwa politik atau kriminal yang menggangu ketertiban.