Tahun 2020 Tren Kasus Narkoba Meningkat di Bontang, Sabu Rp 800 Juta Diblender
Tren kasus narkoba di Bontang pada tahun 2020 mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan Kepala Kejaksaan Negeri Bon
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Tren kasus narkoba di Bontang pada tahun 2020 mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya.
Hal itu diungkapkan Kepala Kejaksaan Negeri Bontang Dasplin melalui Kepala Seksi Barang Bukti dan Barang Rampasan Kejari Bontang, Mary Yuliarty, Senin (23/11/2020).
“Persentase kenaikan hampir mencapai 50 persen dari tahun lalu,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, perkara narkoba yang ditangani Kejaksaan Negeri Bontang dari Juli sampai Desember 2019 mencapai 31 kasus.
Sementara Januari sampai September 2020 mencapai 58 perkara.
Lebih lanjut, pihaknya menerangkan pemusnahan barang bukti narkoba yang mereka lakukan merupakan barang bukti dari 89 perkara yang telah inkrah atau berkekuatan hukum tetap.
Barang bukti berupa narkoba jenis sabu seberat 547,79 gram atau senilai Rp 800 juta dimusnahkan dengan cara diblender.
Narkoba jenis sabu tersebut diblender, sementara alat bukti lain dari sitaan kasus narkotika dibakar, di antaranya, 30 alat hisap sabu, 27 timbangan digital, 49 bungkus plastik klip, 28 buah korek api, dan 41 pipet.
Baca juga: Pjs Bupati Kutim Sebut Kerugian Karhutla di Indonesia Tahun Lalu Capai Rp 72,9 Triliun
Baca juga: Penyebab Sariawan, Lengkap Cara Menyembuhkannya dengan Cepat, Bisa Gunakan Air Garam
Baca juga: Meski Dilanda Pandemi Covid-19, Pemprov Kaltim Tetap Berikan Beasiswa Kaltim Tuntas Tahun Depan
Selain kasus narkoba, Rp 1,4 juta uang palsu, 120 botol minuman keras, 9 senjata tajam, kartu remi, dan buku rekap togel dari kasus perjudian juga ikut dimusnahkan.
Tangkapan tersebut tak hanya berasal dari Polres Bontang, namun juga dari Polda Kaltim, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang maupun Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim.
“Ada beberapa barang bukti yang dimusnahkan seperti kasus perjudian, miras, dan lain-lain, tapi paling mendominasi memang narkoba,” tuturnya.
(TribunKaltim.co/Muhammad Fachri)