Pjs Bupati Kutim Sebut Kerugian Karhutla di Indonesia Tahun Lalu Capai Rp 72,9 Triliun
Pembukaan sosialisasi pencegahan karhutla yang digelar Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim telah dilaksanakan pagi ini, Senin (23/11/2020).
TRIBUNKALTIM.CO,SANGATTA-Pembukaan sosialisasi pencegahan karhutla yang digelar Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim telah dilaksanakan pagi ini, Senin (23/11/2020) pukul 08.00 Wita.
Pembukaan sosialisasi tersebut digelar di Hotel Royal Victoria, Kutai Timur.
Pjs Bupati Kutim, Moh Drs Jauhar Effendi mengatakan, titik hotspot saat ini telah bertambah.
Ia menyampaikan kebakaran hutan pada tahun 2019.
Baca Juga: Meski Masih Terjadi Karhutla, Bencana Kabut Asap di Kutai Barat Hampir tak Ada
Baca Juga: Banjir, Longsor dan Karhutla Jadi Prioritas Penanggulangan Bencana di Samarinda
Baca Juga: Enam Posko Karhutla Telah Dioperasikan BPBD Berau untuk Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan
"Data 2019 kita mencatat kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai Rp 72,9 triliun," ucap Jauhar.
Jauhar menambahkan, akibat kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015 yang merusak kesehatan masyarakat.
"Pada tahun 2015 kebakaran hutan dan lahan telah menyebabkan 69 juta orang terkena infeksi saluran pernapasan," ujar Jauhar.
Menurut Jauhar, adanya sosialisasi ini menjadi cara untuk mewujudkan koordinasi yang baik dan solid.
Baca Juga: BPBD Kutim Serahkan Kendaraan Operasional untuk Posko Karhutla Sangkulirang
Baca Juga: NEWS VIDEO BPBD Kutim Serahkan Kendaraan Operasional untuk Posko Karhutla Sangkulirang
Baca Juga: Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto Ingatkan Pencegahan Karhutla dan Ketahanan Pangan
"Kita semua harus bersama-sama berupaya melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dengan kesiap siagaan dan berkoordinasi yang baik dan solid," ujar Jauhar.
(TRIBUNKALTIM.CO/Dini)