Bocah SMP di Balikpapan Meninggal Dunia Usai Ujian Daring, Ayah Korban: Tiap Hari Kerjakan Tugas
Keluarga Pardi (53) masih dirundung duka karena putranya, Wahyudi Rahmad meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) pukul 06.15 WITA
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi |
"Sehabis ujian biasa saya monitor lalu terkapar begitu di ruang tamu," ujar ayah Wahyudi Rahmad, Pardi
kepada wartawan, Rabu (25/11/2020).
Pihak keluarga sempat melarikan Wahyudi ke RSUD Balikpapan, selama di rumah sakit, Wahyudi Rahmad sudah kehilangan kesadaran hingga akhirnya meninggal dunia.
"Dugaan dokter ada stroke, karena bagian tubuhnya tidak memberi rangsang," tutur Pardi.
Ditanyakan mengenai pengaruh dari kelelahan mengikuti ujian daring, pihak RSUD Balikpapan meragukan hal tersebut.
Saat dikonfirmasi, pihak RSUD Balikpapan mengatakan, bahwa Wahyudi Rahmad kemungkinan mengalami benturan di kepala.
Baca juga: UPDATE BOCORAN Info Prakerja Gelombang 12 Kapan Dimulai di Link Situs Prakerja www.prakerja.go.id
Baca juga: ILC Semalam, Di Depan Karni Ilyas, Arteria Dahlan Sebut Fadli Zon Sesatkan Publik, Bahas Kerja Anies
Baca juga: Disdik Balikpapan Siapkan Skenario Belajar Tatap Muka, Simak Penjelasannya
"Bila dari gejalanya yang tiba-tiba, tidak sadar, muntah, dan kejang-kejang, besar dugaan ada benturan di kepala, karena pihak keluarga menginfokan bahwa tiga hari sebelum dibawa ke rumah sakit sempat terjatuh saat berwudhu," ujar dr. Rumiris Manullang, Sp.A, dokter anak yang menanganinya.
Pihak RSUD Balikpapan belum bisa memastikan secara pasti penyebab meninggalnya Wahyudi Rahmad karena memerlukan hasil pemeriksaan CT Scan.
"Kami tidak bisa, karena tidak memiliki fasilitas CT Scan, sempat akan dirujuk ke RS Siloam dan RSPB untuk CT Scan, namun sudah meninggal dunia," ucapnya.
(TribunKaltim.co/Maulana Ilhami Fawdi)