Lakukan Tajak Sumur Eksplorasi di Mahakam Ulu, SKK Migas Siapkan Rencana Re-entry Tahun Depan

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas Kalimantan Sulawesi (Kalsul) per Oktober 2020.

Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/HERIANI AMIR
ENERGI - Senior Manager SKK Migas Kalsul Sebastian Julius dalam press conference bersama awak media, Rabu (25/11/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas Kalimantan Sulawesi (Kalsul) per Oktober 2020 menunjukkan realisasi lifting minyak mencapai 105 persen dari target APBN-P 2020.

Sedang untuk realisasi lifting gas bumi tercapati 107 persen.

Ini tak lepas dari aktivitas utama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Kalimantan Timur sepanjang tahun 2020 ini.

Termasuk didalamnya melakukan pengeboran eksplorasi.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan Rabu 25 November 2020, Siang Hari Hujan Ringan, Malam akan Berawan

Baca Juga: 4 Fakta Ayah Tiri di Samarinda Asusila ke Anaknya Hingga Hamil, Aksi di Siang Hari Sampai Cek Medis

Senior Manager SKK Migas Kalsul Sebastian Julius dalam press conference bersama awak media, Rabu (25/11/2020) menjelaskan, ada yang spesial dalam pelaksanaan tajak sumur eksplorasi tersebut.

"Kenapa menjadi spesial, karena KKKS PT Kalisat Energi Nusantara atau KEN, mencoba melakukan pengeboran eksplorasi di wilayah yang belum pernah sama sekali. Di wilayah Mahakam Ulu," ujarnya kepada TribunKaltim.co.

Baca Juga: Dini Hari, Jasad Pria yang Menghilang di Sungai Mahakam Ditemukan, 100 Meter dari Lokasi Kejadian

Baca Juga: Kronologi Pria Hilang di Sungai Mahakam Samarinda karena Diduga Didorong Orang tak Dikenal

Baca Juga: BREAKING NEWS Ada Pria Menghilang di Perairan Sungai Mahakam Samarinda, Saksi Mengaku Didorong

Tepatnya di wilayah Kerja Long Hubung Long Bagun yang berlokasi di Desa Mamahak Besar, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.

"Profil di perbatasan cukup challanging. Dan memang belum pernah dilakukan. Kita harus membuktikan apakah ada hamparan hidrokarbon di bawah tanah, di daerah tersebut," jelasnya.

KEN melakukan tajak NK1 pada tanggal 17 September 2020, dan tidak konklusif.

Untuk diketahui, tujuan dari pengeboran Sumur NK-1X untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon di Struktur Mamahak pada Formasi Intra dan Upper Kiham Haloq.

Baca Juga: Berikut 3 Pesan Ustaz Abdul Somad Saat Safari Dakwah di Balikpapan

Baca Juga: Berikut Calon Penerima Vaksin Covid-19, Menkes Terawan Beberkan Kriteria yang Mendapatkan

Sumur eksplorasi NK-1X memiliki target kedalaman akhir sekitar 1.700 meter dan memakan waktu pekerjaan selama 47 hari.

Kendati hasilnya tidak konklusif, Sebastian menyebut pihak yang akan mencoba melihat data kembali, untuk merencanakan pelaksanaan re-entry di tahun 2021.

Baca Juga: Sidang Dugaan Suap Bupati Kutim Ismunandar, Simak Kesaksian 2 Orang yang Dihadirkan

Baca Juga: 3 Toko di Samboja Kukar Ludes Terbakar, Dugaan Penyebab Ada Satu Rumah Korsleting Listrik

Apa yang mereka lakukan, mengambil sample dari bawah perut bumi merupakan data yang bisa diolah untuk menemukan kemana arah patahan atau aliran hidrokarbon ke depan.

"Jadi tidak ada yang sia-sia meski belum konklusif," pungkasnya.

(Tribunkaltim.co/Heriani)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved