Di Mata Najwa, Ali Ngabalin Tiba-tiba Menangis Saat Ceritakan Detik-detik Edhy Prabowo Ditangkap KPK
Ali Ngabalin mengatakan, dirinya yang saat itu berada bersama rombongan Edhy Prabowo sempat mendapat kode dari KPK untuk memisahkan diri.
TRIBUNKALTIM.CO - Ali Ngabalin tiba-tiba menangis di Mata Najwa, tepatnya saat menceritakan detik-detik Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap KPK.
Ali Ngabalin mengatakan, dirinya yang saat itu berada bersama rombongan Edhy Prabowo sempat mendapat kode dari KPK untuk memisahkan diri.
Namun karena persahabatannya dengan Edhy Prabowo, Ali Ngabalin tetap bersikukuh mendampingi Edhy Prabowo hingga dipisahkan oleh penyidik KPK.
Alasan persahabatan itulah yang menyebabkan Ali Ngabalin sampai nangis menceritakan penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK.
Baca juga: Harun Masiku dan Novel Baswedan jadi Sorotan Usai Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Terkuak Permintaan ICW
Baca juga: Fadli Zon Sudah Ingatkan Edhy Prabowo Pertimbangkan Saran Susi Pudjiastuti, Tapi Sindir Harun Masiku
Baca juga: Najwa Shihab Tiba-Tiba Ganti Tema Mata Najwa, Ngabalin Beber Peran Edhy Prabowo di Amerika, Puji KPK
Baca juga: Lengkap, Daftar Merk Branded Diborong Menteri KKP Edhy Prabowo di Amerika, Jumlah Suap Dibongkar KPK
Ali Ngabalin begitu emosional menceritakan detik-detik penangkapan Edhy Prabowo pada Rabu (15/11/2020) dini hari.
Sang presenter Najwa Shihab berusaha mengorek informasi tentang penangkapan tersebut mengingat Ali Mochtar Ngabalin juga ikut dalan rombongan lawatan ke Amerika Serikat itu.
Bermula saat memulai acara, Najwa Shihab menanyakan soal keberadaan Ali Ngabalin saat momen penangkapan.
1. Penangkapan
Pertama-tama Najwa Shihab meminta keterangan soal siapa saja yang ikut dalam rombongan tersebut.
"Saya mau konfirmasi satu-satu bang Ali. Saya mau tanya dulu. Jadi yang ikut itu kan selain menteri. Ada Istri Menteri, kemudian juga ada ajudan, ada dirjen perikanan tangkp. Benar bang Ali?" tanya Najwa.
Baca juga: Profil Biodata Iis Rosita Dewi, Istri Menteri KKP, Edhy Prabowo yang Ikut Diamankan KPK, Anggota DPR