Harun Masiku dan Novel Baswedan jadi Sorotan Usai Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Terkuak Permintaan ICW
Nama Harun Masiku tiba-tiba mencuat usai Menteri KKP ditangkap KPK Edhy Prabowo, terkuak permintaan ICW ke KPK
TRIBUNKALTIM.CO - Nama Harun Masiku tiba-tiba mencuat usai Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan atau Menteri KKP, Edhy Prabowo.
Selain banyak dicari di mesin pencarian, Nama Harun Masiku juga menjadi salah satu satu trending topic Twitter pada Selasa (24/11/2020).
Salah satu sorotan untuk Harun Masiku datang dari Indonesia Corruption Watch (ICW).
ICW menyarankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadikan Novel Baswedan sebagai kepala satuan tugas (Kasatgas) tim pencari Harun Masiku.
Baca juga: Update, Novel Baswedan Ikut Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo, Penjelasan KPK dan Dugaan Kasusnya
Baca juga: Mahfud MD Tiba-Tiba Pasang Badan untuk Firli Bahuri, Imbas Penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo?
Baca juga: Ketua KPK Bahas Pilkada Berintegritas di Kaltara, Tak Komentar Penangkapan Menteri Edhy Prabowo
Baca juga: Edhy Prabowo Diciduk KPK, Prabowo Subianto Disuruh Mundur dari Menteri Jokowi Oleh Mantan Wakilnya
Soalnya, baru-baru ini Novel Baswedan berhasil menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.
Novel baswedan diketahui menjadi salah satu tim satgas yang mencokok Edhy Prabowo pada Rabu (25/11/2020) dini hari.

Selain berhasil menangkap Edhy Prabowo, Novel juga berhasil meringkus tiga buronan kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait perkara di Mahkamah Agung (MA), yaitu eks Sekretaris MA Nurhadi, Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) Hiendra Soenjoto, dan menantu Nurhadi, Rezky Herbiyono.
Baca juga: Profil Biodata Iis Rosita Dewi, Istri Menteri KKP, Edhy Prabowo yang Ikut Diamankan KPK, Anggota DPR
Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin Beber Detik-detik Penangkapan Menteri Edhy Prabowo di Bandara Soekarno Hatta
Menurut Peneliti ICW Kurnia Ramadhana, hal ini harus jadi bahan evaluasi pimpinan ke Deputi Penindakan dalam hal operasional satgas untuk meringkus pelaku korupsi.
"Beberapa kasus ke belakang yang berhasil meringkus buronan ataupun elit dari eksekutif itu merupakan penyidik yang berhasil meringkus Nurhadi dan Rezky Herbiyono," kata Kurnia dalam keterangannya, Rabu (25/11/2020).
Menurutnya, tim satgas yang meringkus Edhy Prabowo seharusnya ditugaskan untuk memburu Harun Masiku, tersangka kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) yang hingga kini masih buron.
"Ke depan harus ada evaluasi dari pimpinan terhadap deputi penindakan dan deputi penindakan ke penyidik-penyidik lain contohnya dalam kasus Harun Masiku yang sudah sejak awal ICW mendesak agar tim itu dibubarkan diganti dengan tim yang punya track record baik sepanjang 2020 ini," kata Kurnia.
Baca juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Prabowo Subianto Disindir Arief Poyuono, Tamat Cita-cita jadi Presiden
Baca juga: TERJAWAB Kenapa Edhy Prabowo Dikeluarkan dari Akabri, Dugaan Kasus yang Buat KPK Tangkap Menteri KKP
Pasalnya, menurut Kurnia kinerja satgas yang ditugaskan memburu Harun Masiku masih belum cukup baik kinerjanya.
"Evaluasi itu yang harus dilakukan. Baik evaluasi pimpinan ke deputi atau deputi ke satgas-satgas yang selama ini kita nilai selama ini kita nilai tidak cukup mendeteksi pelaku kejahatan dalam.hal ini satgas kasus Harun Masiku," katanya.
Sebelumnya, KPK membenarkan bahwa Novel Baswedan menjadi salah satu kasatgas yang menangkap Menteri KKP Edhy Prabowo.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Selasa (25/11/2020) lewat pesan singkat.
Ali menjelaskan kegiatan tangkap tangan ini dilakukan oleh tim KPK atas penugasan resmi dengan menurunkan lebih tiga kasatgas baik penyelidikan dan penyidikan termasuk juga dari JPU.
"Salah satu kasatgas tersebut benar Novel Baswedan," kata Ali saat dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020).
Diketahui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (25/11/2020) dini hari.
Edhy Prabowo ditangkap atas dugaan kasus korupsi ekspor benur (benih udang).
Eddy dan pihak-pihak tersebut diduga terlibat korupsi penetapan izin ekspor benih bening lobster atau benur.
"Tadi malam Menteri KKP diamankan KPK di Bandara Soetta saat kembali dari Honolulu (Hawaii, Amerika Serikat), yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin export baby lobster," kata Ketua KPK Firli Bahuri lewat pesan singkat, Rabu (25/11/2020).
Edhy Prabowo tercatat menjadi menteri pertama pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo yang ditangkap dalam operasi senyap yang dilakukan oleh KPK.
Politikus Partai Gerindra itu juga jadi menteri pertama era Jokowi-Ma'ruf Amin yang berurusan dengan penangkapan KPK.
Penetapan Calon Eksportir
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, penangkapan Edhy terkait kasus dugaan korupsi mengenai proses penetapan calon eksportir benih lobster.
"Kasus ini diduga terkait dengan proses penetapan calon eksportir benih lobster," kata Ali, Rabu siang.
Ali mengatakan, total ada 17 orang yang ditangkap KPK dalam rangkaian operasi tangkap tangan di Depok, Jakarta, dan Bandara Soekarno-Hatta.
Sebanyak 17 orang itu terdiri dari Edhy, istri Edhy, pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta sejumlah pihak swasta.
"Saat ini KPK masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap 17 orang tersebut selama 1x24 jam," ujar Ali.
Selain itu, KPK juga mengamankan sejumlah barang, termasuk kartu debit ATM yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi.
Sebelumnya, penunjukan perusahaan pengekspor benih lobster sempat menuai polemik.
Dalam beberapa pemberitaan, sejumlah politikus disebut-sebut menduduki jabatan tinggi di perusahaan yang jadi calon eksportir benih lobster.
Menanggapi itu, Edhy sempat mengatakan, surat perintah pemberian izin eksportir bukan ada di tangannya melainkan diterbitkan oleh tim yang terdiri dari Ditjen Perikanan Tangkap, Ditjen Budidaya, dan BKIPM.
Tim juga melibatkan Inspektorat Jenderal dan diawasi oleh Sekretaris Jenderal.
Selama tim tidak mengikuti kaidah, Edhy menegaskan tak segan-segan mencabut izinnya.
"Yang memutuskan juga bukan saya, (tapi) tim. Tapi ingat, tim juga saya kontrol agar mengikuti kaidah," papar Edhy dalam raker bersama Komisi IV DPR RI, Senin (6/7/2020).
Siapa Edhy Prabowo? Benarkah Edhy Prabowo Adik Prabowo Subianto? simak ulasannya
Pertanyaan-pertanyaan seperti kenapa Edhy Prabowo dikeluarkan dari Akabri atau Edhy Prabowo dikeluarkan dari Akabri saat ini, hingga dugaan kasus yang membuat Menteri KKP ditangkap KPK cukup banyak ditanyakan masyarakat.
Edhy Prabowo Menteri Kelautan dan Perikanan atau Menteri KKP yang ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) kini memang tengah menjadi sorotan.
Belakangan, pertanyaan seperti kenapa Edhy Prabowo dikeluarkan dari Akabri atau Edhy Prabowo dikeluarkan dari Akabri hingga dugaan kasus yang membuat Menteri KKP ditangkap KPK yang saat ini cukup banyak ditanyakan masyarakat akhirnya terjawab.
Meski tidak secara gamblang menyebut duduk perkara hingga dirinya dikeluarkan Akabri, Edhy Prabowo pernah bercerita seputar hal tersebut.
Setelah dikeluarkan dari Akabri, Edhy Prabowo merantau ke Jakarta dan disekolahkan oleh Prabowo Subianto.
Dia kemudian menjadi politisi hingga menduduki kursi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sebelum ditunjuk sebagai Menteri KKKP oleh Presiden Jokowi.
Edhy Prabowo yang ingin menjadi tentara masuk sebagai seorang taruna di Akabri pada tahun 1991.
Namun di tingkat dua, Edhy Prabowo dikeluarkan sebagai sanksi atas kesalahannya.
Kisah ini disampaikan Edhy Prabowo langsung saat menjadi narasumber di acara Kabar Siang TV One.
Awalnya Edhy Prabowo menjawab rumor terkait dirinya yang menjadi tangan kanan atau orang kepercayaan Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Termasuk orang kepercayaan Pak Prabowo, Pak?" tanya pembawa acara dikutip dari YouTube TV One pada Jumat (25/10/2019).
Edhy Prabowo mengatakan secara pribadi, ia tak menganggap dirinya sebagai orang kepercayaan Prabowo Subianto.
Namun ia mengucapkan terima kasih apabila Prabowo Subianto memercayainya.
"Banyak yang menilai seperti itu, tapi saya menilai saya bukan orang kepercayaan," kata Edhy Prabowo.
"Tapi saya berterima kasih sudah dipercayai oleh Pak Prabowo," imbuhnya.
Edhy Prabowo menjelaskan ia sudah begitu lama mengenal dengan Prabowo Subianto.
Perkenalan itu bermula sejak ia menempuh pendidikan di AKABRI.
"Saya mengenal beliau dekat itu sejak saya di Akabri. Tingkat dua kemudian saya dikeluarkan," kata Edhy Prabowo.
Dipecat saat masih di tingkat dua, Edhy Prabowo memutuskan untuk merantau ke Jakarta.
Setibanya di Jakarta dia langsung bertemu dengan Prabowo Subianto di kediamannya.
"Merantau ke Jakarta, karena di rumah orangtua sedih," jelas Edhy Prabowo.
"Ketemu Pak Prabowo, kemudian kita dikasih kesempatan hadir ke kediamannya. Malam Senin, kalau tidak salah 2 Maret," imbuhnya.
Saat datang ke rumah Prabowo Subianto, Edhy Prabowo mengaku meminta diberikan pekerjaan oleh mantan menantu Soeharto itu.
"Jadi ditanya mau apa. Mau kerja sambil memperbaiki kegagalan ini," kata Edhy Prabowo.
"Kita mau sekolah sambil kerja," imbuhnya.
Prabowo Subianto malah menyuruh Edhy Prabowo untuk pulang.
Prabowo Subianto kala itu menginginkan agar Edhy Prabowo kembali ke Akabri.
Ia lantas berusaha melobi pihak terkait agar dapat mewujudkan keinginannya itu.
Usaha Prabowo Subianto rupanya tak membuahkan hasil.
"Beliau suruh kita pulang dulu. Ternyata beliau kita ingin kembali lagi (ke Akabri), dilobi lagi ternyata enggak bisa," jelas Edhy Prabowo.
Edhy Prabowo kemudian mengatakan, Prabowo Subianto akhirnya memutuskan menyekolahkannya.
Tak cuma disekolahkan, Edhy Prabowo menjelaskan Prabowo Subianto juga memberikannya uang bulanan.
"Ya udah kalian ikut saya sekolah di kasih uang bulanan," kata Edhy Prabowo meniru ucapan Prabowo Subianto.
Bukan dengan cuma-cuma, Edhy Prabowo mengaku diberikan dua syarat khusus oleh Prabowo Subianto.
Dua syarat tersebut yakni, Edhy Prabowo harus belajar silat dan bersekolah dengan benar.
"Syaratnya dua, latihan silat dan sekolahnya yang benar," ucap Edhy Prabowo.
Pembawa acara sontak bertanya, soal kemampuan Edhy Prabowo berpencak silat.
"Jadi Bapak bisa silat?" tanya pembawa acara.
"Iya sedikit," jawab Edhy Prabowo sambil tertawa.
Silat dan Edhy Prabowo
Prabowo Subianto merupakan pendiri Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia.
Menurut Edhy Prabowo, Prabowo Subianto ingin ada penerus yang bisa menjadi pengurus perguruan pencak silat.
Edhy Prabowo pun menuruti keinginan Prabowo Subianto.
Akhirnya, Edhy Prabowo menjadi atlet pencak silat Nasional.
Ia sempat mengikuti PON XIV yang diselenggarakan di Jakarta.
Dimulai pada 9 September 1996 sampai dengan 25 September 1996.
"Saat itu saya dapat perunggu," kata Edhy Prabowo.
Ia sempat kecewa lantaran tidak dapat menyabet medali emas.
"Pak Prabowo nonton. 'Gimana kok bisa kalah?'" katanya.
Setelah pertandingan di semifinal itu, Edhy Prabowo memutuskan melipur lara dengan cara pergi ke Malang, Jawa Timur.
"Dua minggu saya menghindari kehidupan umum. Rupanya saya dicari Prabowo," tutur Edhy Prabowo.
Sosok Edhy Prabowo
Bagaimana sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang kerap disebut-sebut tak punya pengalaman di bidang kelautan dan perikanan?
Dikutip dari TribunTimur, berikut profil dan biodata Edhy Prabowo.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk politisi Partai Gerindra Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Dia menggantikan Susi Pudjiastuti.
Penunjukan Edhy Prabowo diumumkan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Pengumuman dilakukan tiga hari setelah Jokowi dilantik sebagai presiden di Gedung DPR/MPR kemarin, Minggu (20/10/2019).
Sebelumnya, Jokowi telah memanggil calon menteri ke Istana Kepresidenan selama dua hari, Senin hingga Selasa kemarin.
Sejumlah orang yang dipanggil ke Istana Kepresidenan diketahui ada yang berasal dari partai politik, ada juga yang berasal dari kalangan profesional.
Mengenal Sosok Edhy Prabowo
Sebenarnya siapa Edhy Prabowo?
Apakah saudara kandung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sekaligus Menteri Pertahanan?
Jika tak bersaudara kandung, adakah hubungan kekerabatan dengan mereka?
Selengkapnya tentang siapa Edhy Prabowo atau biodata atau profil Edhy Prabowo Menteri KKP yang ditangkap KPK dan sepak terjangnya bisa dilihat di dalam artikel.
Ternyata tidak.
Mereka hanya sahabat.
Ternyata Edhy Prabowo sudah lama mengenal Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Bahkan Prabowo Subianto berperan penting dalam hidup Edhy Prabowo.
Beberapa waktu lalu, Edhy Prabowo sempat menceritakan awal pertemuannya dengan Prabowo Subianto.
Ketika itu, Edhy Prabowo dipecat dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) setelah dua tahun meniti karier.
Ia diterima menjadi anggota ABRI pada 1991.
Mengetahui dirinya dipecat, keluarga Edhy Prabowo bersedih hingga menangis.
Padahal Edhy Prabowo bercita-cita menjadi tentara.
Karena tak ingin mengecewakan keluarga, Edhy Prabowo merantau ke Jakarta.
Ia pergi bersama 15 orang dan bertemu dengan Prabowo Subianto di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Di sinilah hidup Edhy Prabowo tak lagi sama.
Mereka memperkenalkan diri dan melanjutkan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
"Di situ malam Senin, bertemu di kediaman beliau ditanya 'Apa keinginan kalian?'. Kami mau bekerja terus kuliah. Terus kita mau memperbaiki dosa kita sama keluarga kita," katanya menceritakan.
Edhy Prabowo dan teman-temannya ditawari pekerjaan di wilayah perbatasan Kalimantan oleh Prabowo Subianto.

Upahnya Rp 250 ribu yang pada tahun itu termasuk besar.
Tak hanya ditawari pekerjaan, Edhy Prabowo juga disekolahkan oleh Prabowo Subianto.
Ia mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Moestopo.
"Kalian ikut saya. Saya biaya-in, cuma makan secukupnya, tidak boleh kalian seperti anak emas," kata Edhy Prabowo mengutip kembali pesan Prabowo Subianto.
"Kita diwajibkan kuliah yang benar sama latihan silat," ucapnya.
Saat itu Prabowo Subianto merupakan Pendiri Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia.
Menurut Edhy Prabowo, Prabowo Subianto ingin ada penerus yang bisa menjadi pengurus perguruan pencak silat.
Edhy Prabowo pun menuruti keinginan Prabowo Subianto.
Akhirnya, Edhy Prabowo menjadi atlet Pencak Silat Nasional.
Ia sempat mengikuti Pekan Olahraga Nasional XIV yang diselenggarakan di Jakarta.
Dimulai pada 9 September 1996 sampai dengan 25 September 1996.
"Saat itu saya dapat perunggu," kata Edhy Prabowo.
Ia sempat kecewa lantaran tidak dapat menyabet medali emas.
"Pak Prabowo nonton. 'Gimana kok bisa kalah?'," katanya.
Setelah pertandingan di semi final, Edhy Prabowo memutuskan untuk melipur lara dengan cara pergi ke Malang, Jawa Timur.
"Dua minggu saya menghindari kehidupan umum. Rupanya saya dicari Prabowo," tutur Edhy Prabowo.
Biodata atau Profil Edhy Prabowo
Berdasarkan laman dpr.go.id, berikut profil Edhy Prabowo.
Nomor Anggota: 71
Fraksi: Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya
Daerah Pemilihan: Sumatera Selatan I
Riwayat Pendidikan
- SD Xaverius Immanuel pada tahun 1985
- SMP Negeri 1 pada tahun 1988
- Fisika, SMA Negeri 1 pada tahun 1991
- Manajemen, Universitas Moestopo pada tahun 1997
- Bisnis, Swis German University pada tahun 2004
Riwayat pekerjaan
- Ketua Koperasi Swadesi Indonesia pada tahun 2009 - 2015
- Ketua Percepatan Pengadaan Logistik PT Kertas Nusantara pada tahun 2007 - 2009
- Komisaris PT Kiani Lestari pada tahun 2007 - 2015
- Direktur Utama PT Garuda Security Nusantara pada tahun 2005 - 2015
- Direktur PT Alas Helau pada tahun 2004 - 2015
- Direktur Utama PT Tusam Hutani Lestari pada tahun 2004 - 2015
- Komisaris PT Swadesi Dharma Nusantara pada tahun 2000 - 2004
- Asisten Direktur Utama PT Nusantara Energi pada tahun 1998 - 2004
Riwayat organisasi
- DPP Partai Gerindra sebagai Wakil Ketua UmumDPP Partai Gerindra Bidang Keuangan & Pembangunan Nasional sejak tahun 2012 -
- Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai Gerindra sejak tahun 2008 -
- Ketua DPP Partai Gerindra Bidang Pemuda dan Olahraga sejak tahun 2008 - 2012
- Ketua Bidang Pengembangan Prestasi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia sejak tahun 2007 -
- Ketua Diklat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia sejak tahun 2005 -
- Sekretaris Yayasan Pendidikan Kebangsaan sejak tahun 2002 -
- Wakil Ketua Harian Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPSMI) sejak tahun 1997.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tangkap Edhy Prabowo, Novel Baswedan Didorong ICW Jadi Kasatgas Buru Harun Masiku, Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Profil, Biodata Edhy Prabowo Menteri Kelautan dan Perikanan Pengganti Susi Pudjiastuti, Pengalaman?, Pejabat dan Istri Menteri KKP Edhy Prabowo Terjaring OTT KPK, Tribunjakarta.com dengan judul Edhy Prabowo Akui Disekolahkan Prabowo Tapi Wajib Penuhi 2 Syarat Ini, Pembawa Acara Sontak Bertanya