Kasus Asusila di Samarinda, Didominasi dalam Rumah Tangga, Status Hubungan Tiri Paling Rentan

Kasus tindakan asusila tidak setiap hari terjadi, tetapi beberapa bulan terakhir kasus tindakan asusila yang dilaporkan ke polisi terjadi peningkatan

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Ayah tiri amoral berinisial PS (39) ini tega berbuat asusila pada anak tirinya yang baru beranjak remaja, hingga hamil delapan bulan lebih ini. Kasus tindakan asusila terbaru pada bulan November 2020 ini ditangani UPPA Satreskrim Polresta Samarinda. (TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kasus tindakan asusila tidaklah setiap hari terjadi, tetapi beberapa bulan terakhir kasus tindakan asusila yang dilaporkan ke polisi terlihat terjadi peningkatan.

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak atau UPPA Satreskrim Polresta Samarinda beserta Polsek yang menangani, tercatat pada Oktober 2020, terdapat 7 kasus yang ditangani.

Jajaran kepolisian yang menangani kasus tindakan asusila ini tentu mengindentifikasi hubungan antara pelaku dan korbannya.

Identifikasi dilakukan guna memastikan apa alasan pelaku tindakan asusila sehingga melakukan hal diluar nalar ini.

"Begini, memang dari beberapa kasus asusila belakangan ini, pelaku masih memiliki hubungan keluarga dengan korban. Namun statusnya hubungan tiri. Pelaku bapak tiri."

Baca juga: Update Video Asusila Mirip Gisel, Giliran Pemeran Pria akan Dipanggil Polisi, Kian Dekati Ibu Gempi

Baca juga: 4 Fakta Ayah Tiri di Samarinda Asusila ke Anaknya Hingga Hamil, Aksi di Siang Hari Sampai Cek Medis

Hal ini dijelaskan Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah, melalui Kanit PPA, Iptu Teguh Wibowo, Kamis (26/11/2020) siang, di Mako Polresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Jika melihat dari motif yang jadi permulaan pelaku melakukan tindakan asusila, menurut Iptu Teguh Wibowo, hal ini dikarenakan lemahnya iman, hingga mudah melakukan tindakan tercela ini, lantaran terdorong hawa nafsu.

"Perbuatan asusila bisa terjadi juga, kadang karena ada ancaman pelaku. Atau tergiur iming-iming pelaku juga," sebut Iptu Teguh Wibowo.

Kasus tindakan asusila juga tidak terus-menerus dilakukan pelaku yang memiliki hubungan keluarga atau hubungan tiri dengan korban.

Tetapi, ada juga yang melakukannya karena ada hubungan pacaran.

"Ada juga seperti itu ( hubungan pacaran), namun tak banyak seperti laporan tindakan asusila yang dilakukan orang tua tiri terhadap anak tirinya," tutup Iptu Teguh Wibowo.

Baca juga: Pernah Tangani Kasus Ariel NOAH, Pakar Ungkap Calon Tersangka di Video Asusila 19 Detik Mirip Gisel

Baca juga: Melaney Ricardo Bocorkan Kondisi Gisel Usai Diperiksa, Polisi Umumkan Pemain Video Asusila 19 Detik

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved