Lengkap, Tema Naskah Khotbah Sholat Jumat Disusun Kemenag, Wajib Digunakan? Penjelasan Zainut Tauhid
Lengkap, daftar tema naskah khotbah sholat Jumat, disusun Kemenag, wajib digunakan? Penjelasan Zainut Tauhid
Staf Khusus Menteri Agama Kevin Haikal mengatakan, naskah yang disiapkan tersebut diharapkan bisa jadi alternatif dalam menyampaikan khotbah.
"Penyusunan naskah khotbah Jumat semata-mata dengan tujuan memperkaya khazanah bagi para khatib," kata Kevin melalui keterangan tertulis yang dilansir dari laman Kementerian Agama, Sabtu (28/11/2020).
"Bukan menunjukkan ketakutan berlebihan atau paranoid, apalagi dianggap sebagai bentuk ketidakpercayaan kepada para Ulama, kiai atau habaib," tutur dia.
Baca juga: BLT Rp 600 Cair? Jangan Panik, Ini Cara Buat Pengaduan BLT BPJS Tidak Cair di bantuan.kemnaker.go.id
Profil atau Biodata KH Miftachul Akhyar, Ketua MUI periode 2020-2025
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftachul Akhyar mendapat amanat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025 menggantikan Prof KH Ma’ruf Amin.
Dikutip dari Kompas TV, Jumat (27/11/2020), penetapan Ketua MUI baru tersebut dihasilkan secara mufakat tim formatur Musyawarah Nasional (Munas) X MUI yang berlangsung pada 25-26 November 2020 di Jakarta.
Ketua tim formatur Kiai Ma’ruf menjelaskan pemilihan ketua umum MUI berjalan dengan baik, suasana pun cair dan tidak terjadi ketegangan yang alot.
Di jajaran Dewan Pertimbangan, Prof. Dr. KH Ma'ruf Amin terpilih sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI dengan Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI Prof. Dr. Dadang Kahmad. Lantas, seperti apa profil Miftachul Akhyar?
Dirangkum dari laman resmi NU.or.id, KH. Miftachul Akhyar adalah Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya. Ia adalah putra Pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah KH Abdul Ghoni.
Miftachul Akhyar lahir tahun 1953, anak kesembilan dari 13 bersaudara.
Baca juga: Fakta- fakta Lengkap Pembantaian di Sigi, Warga Mengungsi Ketakutan Setelah 1 Keluarga Dibunuh
Miftachul Akhyar juga tercatat pernah nyantri di Pondok Pesantren Tambak Beras, Pondok Pesantren Sidogiri (Jawa Timur), Pondok Pesantren Lasem Jawa Tengah, dan mengikuti Majelis Ta'lim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang, tepatnya ketika Sayyid Muhammad masih mengajar di Indonesia.
Selain itu, menurut catatan PW LTNNU Jatim Ahmad Karomi, penguasaan ilmu agama KH Miftachul Akhyar ini membuat kagum Syekh Masduki Lasem sehingga ia diambil menantu oleh oleh kiai yang terhitung sebagai mutakharrijin (alumnus) istimewa di Pondok Pesantren Tremas.
Di NU ia pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah PCNU Surabaya 2000-2005, Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur 2007-2013, 2013-2018 dan Wakil Rais Aam PBNU 2015-2020 yang selanjutnya didaulat sebagai Pj. Rais Aam PBNU 2018-2020, di Gedung PBNU, Sabtu (22/9).