Penanganan Covid

IDAI Khawatir Risiko Tinggi Lonjakan Kasus Corona Kala Ada Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

IDAI khawatir risiko tinggi lonjakan kasus virus Corona atau covid-19 kala ada pembelajaran tatap muka di Sekolah.

Editor: Budi Susilo
Tribunnews.com
Ilustrasi virus Corona. Ketua Umum IDAI Dr. Aman B. Pulungan melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (1/12/2020), mengatakan, anak masih berada dalam masa pembentukan berbagai perilaku. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - IDAI khawatir risiko tinggi lonjakan kasus virus Corona atau covid-19 kala ada pembelajaran tatap muka di Sekolah. 

Beberapa hari yang lalu, Menteri Nadiem izinkan sekolah tatap muka.

Menanggapi hal itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI ) menilai.

Program pembukaan sekolah tatap muka memiliki risiko tinggi terjadinya lonjakan kasus Corona atau covid-19.

Ketua Umum IDAI Dr. Aman B. Pulungan melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (1/12/2020), mengatakan, anak masih berada dalam masa pembentukan berbagai perilaku.

Baca juga: Soroti Perkembangan Penanganan Corona di Indonesia, Jokowi Sebut Semuanya Memburuk

Baca juga: Jokowi: Kita Sangat Optimistis dalam Pengendalian Covid-19

Baca juga: Kemendibud dan Satgas Covid-19 Luncurkan Pedoman Perilaku Protokol Kesehatan 3M Dalam 77 Bahasa

"Ketika protokol kesehatan dilanggar, baik sengaja maupun tidak, maka risiko penularan infeksi COVlD-19 akan meningkat sangat tinggi," ujar Aman.

Ia menuturkan, peningkatan jumlah kasus yang signifikan pascapembukaan sekolah telah dilaporkan di banyak negara, sekalipun negara maju seperti Korea Selatan Prancis, Amerika, maupun Israel termasuk di Indonesia.

"Penundaan sekolah dikatakan dapat menurunkan transmjsi. Semua warga sekolah, termasuk guru dan Staf, dan juga masyarakat memiliki risiko yang sama untuk tertular dan menularkan covid-19," terangnya.

Baca juga: Covid-19 Terkendali Tapi Tetap Harus Waspada

Baca juga: Pelaksanaan Pilkada di Masa Pandemi Covid-19, Ombudsman Kaltara Cek Kesiapan APD Untuk Pencoblosan

Namun demikian, didapatkan berbagai laporan selama pandemi berlangsung tentang meningkatnya tingkat stres pada anak dan keluarga perlakuan salah, pernikahan dini, ancaman putus sekolah, serta berbagai hal yang juga mengancam kesehatan dan kesejahteraan anak yang secara umum di alami di negara-negara berkembang.

Hal ini juga membutuhkan perhatian dan penanganan khusus oleh seluruh pihak.

Rekomendasi IDAI

Sehubungan dengan rencana dimulainya transisi pembelajaran tatap muka pada bulan Januari 2021, maka Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI ) memandang perlu upaya bersama yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia perlu terus diperjuangkan, baik melalui pembelajaran tatap muka maupun saat belajar dari rumah.

Pendidikan disiplin hidup bersih sehat serta penerapan protokol kesehatan dimulai dari rumah sebagai lingkungan terdekat anak, terlepas dari apakah anak menghadiri kegiatan belajar tatap muka atau tidak.

Orangtua dan anggota keluarga dewasa diharapkan mulai memperkenalkan protokol 3M; kebiasaan cuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak sejak dini.

Pengenalan kebiasaan mencuci tangan dapat dimulai dari kebiasaan sederhana memberi contoh secara rutin dan membersihkan tangan bayi sejak usia mulai MPASI, lalu ditingkatkan secara bertahap.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved