Breaking News

Penanganan Covid

IDAI Khawatir Risiko Tinggi Lonjakan Kasus Corona Kala Ada Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

IDAI khawatir risiko tinggi lonjakan kasus virus Corona atau covid-19 kala ada pembelajaran tatap muka di Sekolah.

Editor: Budi Susilo
Tribunnews.com
Ilustrasi virus Corona. Ketua Umum IDAI Dr. Aman B. Pulungan melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (1/12/2020), mengatakan, anak masih berada dalam masa pembentukan berbagai perilaku. 

Pemakaian masker dengan cara yang benar dapat mulai dikenalkan sejak usia 2 tahun, dengan durasi semampu anak, kemudian ditingkatkan secara bertahap.

Ketika anak belum mampu hendaknya tidak dimarahi, melainkan diberi apresiasi ketika ia mampu melakukan dengan benar, serta terus diberikan contoh, kesempatan, dan bimbingan secara berulang-ulang hingga lancar dan menjadi kebiasaan.

"Menimbang dan memperhatikan panduan dari World Health Organization ( WHO ), publikasi ilmiah, publikasi di media massa, dan data covid-19 di Indonesia maka saat ini IDAI memandang bahwa pembelajaran melalui sistem jarak jauh (PJ) lebih aman," jelas Aman.

Lebih lanjut IDAI berpandangan bahwa, pada kelompok anak yang tinggal di sekolah berasrama, peran keluarga sebagai komunitas terdekat anak terbagi antara keluarga di rumah dengan lingkungan sekolah dan asrama.

Sehingga penting bagi pihak penyelenggara sekolah untuk melaksanakan pemenuhan kebutuhan dasar tumbuh kembang, bimbingan dan pendidikan perilaku sesuai yang telah diuraikan sebelumnya.

Sebaiknya dilakukan pengaturan keluar masuk lingkungan sekolah dengan tujuan meminimalkan risiko penyebaran penyakit.

Keputusan membuka sekolah untuk memulai kegiatan tatap muka dapat berbeda-beda dari satu daerah dengan daerah lainnya di Indonesia, karena dipengaruhi berbagai faktor.

Namun demikian, sedapatnya keputusan membuka dan menutup kembali sekolah dalam waktu singkat dihindari, karena berdampak pada rutinitas keseharian anak dan keluarga.

Untuk itu diperlukan suatu pendekatan yang disesuaikan dengan kondisi setempat, juga melibatkan berbagai pihak yang terkait datam upaya kesehatan dan kesejahteraan anak.

Kebijakan pembukaan sekolah di masing-masing daerah harus meminta pertimbangan dinas kesehatan dan organisasi profesi kesehatan setempat dengan memperhatikan apakah angka kejadian dan angka kematian covid-19 di daerah tersebut masih meningkat atau tidak.

Pihak sekolah hendaknya pertama-tama memenuhi standar protokol kesehatan dengan memastikan dukungan fasilitas yang memadai sesuai anjuran atau petunjuk teknis yang berlaku sebelum merencanakan mulainya pembelajaran tatap muka dan dipastikan dapat terpenuhi selama kegiatan berlangsung.

Perlu adanya mekanisme pemantauan pemenuhan standar protokol kesehatan.

Pihak sekolah perlu memiliki standar prosedur operasional apabila terdapat murid, guru, dan/atau staf yang sakit dan konfirmasi covid-19.

10 Cara Pencegahan Virus Corona

1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved