Jelang Akhir Jabatannya, Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi Terkenang Beras dan Garam Krayan
Masa jabatan Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi mendekati akhir. Sesuai SK Kemendagri, dirinya akan mengakhiri masa tugasnya sebagai penjabat gube
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi |
TRIBUNKALTIM.COM, TANJUNG SELOR- Masa jabatan Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi mendekati akhir.
Sesuai SK Kemendagri, dirinya akan mengakhiri masa tugasnya sebagai penjabat gubernur pada 5 Desember 2020.
Setelah hampir tiga bulan memimpin provinsi termuda, pria kelahiran Purwokerto, 53 tahun lalu ini, mengaku bahwa hatinya sudah tertambat di Sungai Kayan.
Penyataan ini ia sampaikan di acara Respons Kaltara, bertempat di Tanjung Rumbia Village, Tanjung Selor.
"Hati saya sudah tertambat di Sungai Kayan, meskipun tiga bulan namun saya sangat senang berada di Kaltara ini," ujar Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi, pada Kamis (3/12/2020).
Kesenangannya tidak terlepas dari kuliner favoritnya selama di Kaltara, yakni menu-menu seafood.
"Saya senang dengan seafood, seafood di sini luar biasa, kepiting, udang, kerang lobsternya, semua masih fresh, jauh beda dengan di Jakarta sana," ujarnya
Selain seafood, dirinya juga menyukai beras Krayan dan garam Krayan.
"Beras Krayan itu luar biasa, dia sangat pulen meskipun kecil-kecil, saya suka beras merahnya juga, begitu juga dengan garam Krayan ya, menurut saya luar biasa," ujarnya.
Baca juga: Bakal Hadiri Debat Publik Pilkada Kaltara, Begini Harapan Pjs Gubernur Teguh Setyabudi
Baca juga: Buka Sosialisasi Zakat, Pjs Teguh Setyabudi Sebut Manfaat Zakat Dapat Menambah Ketaatan
Baca juga: Dukung Pilkada Serentak 2020, Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi: 100% Dana Hibah Telah Disalurkan
Tidak hanya kuliner, dia juga kagum dengan pluralitas dan kemajukan budaya yang dimiliki Kaltara.
"Saya kagum dan bangga di Kaltara, karena pluralitas budayanya, warganya juga ramah-ramah," tutur Teguh Setyabudi.
Ia pun berharap, ke depan masyarakat dan provinsi Kaltara semakin maju dan berkembang, serta tidak melupakan identitas budaya Kaltara.
"Ke depan prospek provinsi ini sangat besar, karenanya harus dipikirkan mengenai ciri khas budaya Kaltara, karena kemajemukan dan pluralitas yang dimiliki saat ini menjadi modal besar," ucapnya.
(TribunKaltim.co/Maulana Ilhami Fawdi)