Jelang Akhir Masa Tugas, Teguh Setyabudi Bersyukur Bisa Jadi Pjs Gubernur Kaltara Tanpa Kampanye

Penjabat sementara (Pjs) Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi, mengaku belum terpikir untuk menjadi Gubernur Kaltara di kemudian hari. Hal ini terungkap

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi |
TRIBUNKALTIM.CO/MAULANA ILHAMI FAWDI
Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi saat berbincang di acara Respons Kaltara bertempat di Tanjung Rumbia Village, Tanjung Selor, Kamis (3/12/2020). Dia mengaku punya hobi pelihara ikan dan tanaman hias. TRIBUNKALTIM.CO/MAULANA ILHAMI FAWDI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR- Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi, mengaku belum terpikir untuk menjadi Gubernur Kaltara di kemudian hari.

Hal ini terungkap dalam acara Respons Kaltara yang diselenggarakan Humas Provinsi Kaltara, di Rumbai Village, Tanjung Selor.

"Untuk menjadi gubernur, hingga hari ini saya belum kepikiran, saya sudah bersyukur bisa jadi penjabat sementara gubernur, karena tanpa kampanye, tanpa parpol, tanpa ini itu," ujarnya, Kamis (3/12/2020).

Masa jabatannya sebagai Pjs Gubernur Kaltara akan habis dalam dua hari ke depan, tepatnya tanggal 5 Desember 2020.

"Berdasarkan SK Kemendagri, tanggal 5 Desember, masa tugas saya sebagai penjabat sementara berakhir," ujarnya.

Terhitung sudah 69 hari dirinya menjadi Pjs Gubernur Kaltara.

Selama hampir tiga bulan di Kaltara, dia mengaku tetap menjalankan hobi, salah satunya hobi pelihara ikan hias cupang.

"Di kamar saya ada ikan cupang, saya memang senang cupang, tadi baru saja saya kuras akuariumnya itu," tuturnya.

Selain cupang, ia juga senang menanam tanaman hias, yang sedang tren saat ini yaitu tanaman janda bolong.

"Di dekat kamar, juga saya tanam itu, Janbol, Janda Bolong, kalau nanti saya sudah tidak di sini, belum tahu, apa saya bawa pulang atau saya titipkan di sini," ujarnya sembari tertawa.

Tertambat Hati pada Sungai Kayan

Masa jabatan Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi mendekati akhir.

Sesuai SK Kemendagri, dirinya akan mengakhiri masa tugasnya sebagai penjabat gubernur pada 5 Desember 2020.

Setelah hampir tiga bulan memimpin provinsi termuda, pria kelahiran Purwokerto, 53 tahun lalu ini, mengaku bahwa hatinya sudah tertambat di Sungai Kayan.

Penyataan ini ia sampaikan di acara Respons Kaltara, bertempat di Tanjung Rumbia Village, Tanjung Selor.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved