Warga Ungkap Keganjilan di Balik Dahsyatnya Banjir di Medan, Awalnya Tak Ada yang Aneh, Cuma Gerimis

Sejumlah cerita seputar dahsyatnya banjir di Medan mengemuka, warga ungkap hal tak biasa dari banjir yang melanda.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.COM/DEWANTORO
MEDAN BANJIR - Posisi mobil milik Defri Solihin tersangkut di pagar. Pohon rambutan menghalanginya saat terjadi banjir di perumahan De Flamboyan di Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan pada Kamis malam hingga Jumat dini hari (4/12/2020). 

Banyak bagian-bagian rumah yang rusak dan kemungkinan tidak bisa digunakan lagi.

"Apa ya, kalau ada yang bisa membantu membersihkan banjir lumpur ini, sangat senang kami. Soalnya, sekarang ini air dan listrik padam, mau apapun tak bisa. Kalau saya dan istri bisa lah ke rumah keluarga di Mariendal sana, yang lain gimana, kasihan mereka," ujarnya.

Korban banjir diungsikan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Utara, Riadhil Akhir Lubis mengatakan, berdasarkan temuan dari Basarnas, ada 5 korban banjir yang ditemukan meninggal dunia dan masih melakukan pencarian terhadap 1 orang korban banjir lagi yang hilang.

Pihaknya masih melakukan identifikasi terhadap korban.

"Basarnas sudah bekerja sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB setiap hari, sampai kita dapatkan 1 lagi. SOP-nya itu 7 hari. Kalau tidak dapat, dinyatakan hilang. Dan ada 1 lagi di rumah sakit sedang dirawat," katanya.

Dijelaskannya, saat ini warga yang menjadi korban banjir diungsikan di Balai Desa Tanjung Selamat dan sebagian lagi di Arhanud.

Menurutnya, semua kebutuhan logistik kepada pengungsi dipenuhi.

"Di sini, ada 343 orang. Ditempatkan di Balai Desa Tanjung Selamat dan Arhanud," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Saksi Dahsyatnya Banjir Medan: Awalnya Gerimis, dalam 15 Menit Banjir Sudah 2 Meter"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved