Gaya Hidup

Gabung di KPU Balikpapan, Nada Purnamasari Bangga Berperan dalam Penentuan Pemimpin Masa Depan

Gabung di KPU Balikpapan, Nada Purnamasari Bangga Berperan dalam Penentuan Pemimpin Masa Depan

Penulis: Heriani AM |
TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO
Gabung di KPU Balikpapan, Nada Purnamasari Bangga Berperan dalam Penentuan Pemimpin Masa Depan 

Pilkada Serentak ini tidak hanya menjadi salah satu kewajiban dalam berdemokrasi untuk memilih pemimpin secara langsung. Akan tetapi juga menjadi tantangan baru dalam sejarah Demokrasi Politik Indonesia.

Kita harus memastikan kembali lagi bahwa kita memilih pemimpin daerah yang benar-benar memiliki niat yang ikhlas dan kuat untuk membangun daerah serta memulihkan perekonomian masyarakat di daerah tersebut.

Pada Pilkada Serentak 2020, dihadapkan dengan banyak hal hal baru yang ada di dalamnya yakni krisis Covid-19.

Pun pemilih pemula generasi zaman now yang cukup banyak.

Berdasarkan riset KedaiKOPI yang diolah dari data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan bahwa kelompok milenial merupakan pemilih terbesar 37,7 persen pada Pemilu 2019.

Angka ini cukup signifikan. Sama halnya di kota Balikpapan.

"Pemilih milenial di Balikpapan sebesar 35 persen dari jumlah penduduk yang ada," ujar Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan, Syahrul Karim.

Menurut Syahrul, suara milenial vital dalam menentukan pasangan calon terpilih ke depan. Bercermin dari Pilpres dan Pileg 2019 lalu, menurut Syahrul, akumulasi suara dari milenial sangat besar.

Hal ini mendorong KPU, untuk melakukan komunikasi masif dengan milenial. Agar bisa memanfaatkan suara mereka sebaik-baiknya.

Persiapan Pilkada Serentak 2020 di KPU Balikpapan.
Persiapan Pilkada Serentak 2020 di KPU Balikpapan. (TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO)

"Karena pemilihan milenial ini cukup banyak, kita memaksimalkan upaya agar suara tersebut terpakai. Juga tentu menggunakan pendekatan milenial," tambahnya.

KPU Balikpapan punya SMS Blast, memanfaatkan kanal media sosial, aplikasi, konten-konten segmen milenial dan sebagainya.

Apalagi, lanjut Syahrul, kondisi sekarang sekolah dan bekerja dari rumah. Memaksimalkan teknologi yang berkaitan erat dengan kawula muda ini dilakoni.

Baca juga: 

Pasien Covid-19 Tetap Bisa Mencoblos di TPS Pilkada Serentak 2020, Berikut Skema KPU Bontang

Pilkada Serentak 2020, Pelepasan Logistik dan Pelepasan Pasukan Polres Kutim

Polres Bulungan Terjunkan 256 Personel Guna Amankan TPS di Pilkada Serentak 2020

Anggota DPD RI Aji Mirni Mawarni Khawatir Terjadi Meningkatan Golput di Pilkada Serentak

Wakil Ketua DPD RI Gelar FGD Dengan Pemprov Kaltim Soal Pilkada Serentak, Ajak Warga Jangan Golput

"KPU juga punya relawan demokrasi, dimana di salah satu segmennya menyasar pemilih muda," lanjut Syahrul.

Dari tingkatan petugas penyortir, logistik, KPPS, PPS hingga tingkat PPK, sebut Syahrul, memang membatasi usia 17-50 tahun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved