Disdikbud Nunukan akan Berlakukan Belajar Tatap Muka, Bupati: Lihat Kondisi Kasus Covid-19 Nanti
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan akan memberlakukan sekolah (belajar) tatap muka mulai awal Januari 2021 mendatang.
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan akan memberlakukan sekolah (belajar) tatap muka mulai awal Januari 2021 mendatang.
Hal ini sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim belum lama ini yang mengizinkan kepada pemerintah daerah untuk memutuskan kegiatan belajar tatap muka di sekolah eluruh zona risiko Covid-19, mulai Januari 2021.
Sekretaris Disdikbud Kabupaten Nunukan Sudi Hermanto kepada media, Senin (7/12/2020) mengatakan, keputusan kegiatan belajar tatap muka tergantung Bupati, selaku kepala daerah sesuai survei kelayakan sekolah yang akan dilakukan Satgas Covid-19.
"Pak Menteri Pendidikan sudah menyerahkan kepada daerah masing-masing untuk pelaksanaan belajar tatap muka. Tinggal bagaimana kesiapan daerah, kondisinya memungkinkan atau tidak.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Imigrasi Klas II Nunukan Terapkan Layanan Jemput Bola Pembuatan Paspor
Baca juga: Mayoritas Orangtua di Balikpapan tak Setuju Belajar Tatap Muka, Simulasi Tetap di 75 Sekolah
Baca juga: Bawaslu Kaltara Tangani 61 Kasus Dugaan Pelanggaran Pemilu, Temuan Terbanyak Ada di Nunukan
Nanti ada survei kelayakan oleh Satgas Covid-19," kata Sudi Hermanto kepada TribunKaltara.com, saat ditemui diruangannya, Senin (7/12/2020), pukul 14.00 Wita.
Melihat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Nunukan saat ini, pria yang akrab disapa Hermanto itu menyatakan akan membuat surat usulan belajar tatap muka kepada Satgas Covid-19 pada Januari mendatang.
Dia mencontohkan sekolah yang sudah membuka kegiatan belajar tatap muka seperti wilayah Krayan.

Lantaran, di Krayan nol kasus konfirmasi positif Covid-19, sedangkan wilayah Sebuku, Sembakung dan Lumbis sempat dibuka sebentar, kini ditutup kembali pasalnya, seorang guru di Tulin Onsoi terkonfirmasi Covid-19 belum lama ini.
"Januari tahun depan kami akan tetap buat surat usulan ke Satgas Covid-19. Namun tetap melihat juga perkembangan kasus Covid-19 di Nunukan seperti apa. Beberapa sekolah di Jawa atau Sulawesi baru buka satu minggu tutup kembali. Jadi harus betul-betul dilihat kondisi daerah," ucap Hermanto.
Hermanto juga menjelaskan, pihaknya akan lakukan simulasi kegiatan belajar tatap muka, sehingga pelaksanaan belajar tatap muka tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
"Simulasi atau uji coba ini agar guru, siswa dan orangtua bisa mengetahui seperti apa melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 saat belajar tatap muka.
Baca juga: Bawaslu Kaltim Tanggapi Polemik Pilkada Kutai Barat, Berikut Penjelasannya
Baca juga: Siapkan Anggaran Rp 1,7 Miliar di APBD PPU, Pembangunan Rumah Adat Paser Dilanjutkan
Baca juga: Kisah Soeharto Bikin Pejabat Kalang Kabut, Blusukan ke Rumah Warga Menyamar Sebagai Orang Biasa
Seperti pelaksanaan 3M, pakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan termasuk sarana dan prasarana jadi pertimbangan," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid mengatakan, pelaksanaan kegiatan belajar tatap muka harus memiliki standar operasional prosedur (SOP).
"Kelakuan anak-anak pelajar beda dengan orang dewasa. Orang dewasa sudah bisa kendalikan diri. Jadi harus ada SOP, mana yang wajib dipatuhi pelajar, begitupun guru termasuk orangtua anak," tutur Asmin Laura saat sidak ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nunukan.
Meskipun belajar tatap muka direncanakan dibuka mulai 4 Januari mendatang, namun pihaknya akan melihat perkembangan penularan Covid-19 di Nunukan lebih dulu.
"Kita rencanakan 4 Januari, tapi lihat kondisi di lapangan lagi kalau melonjak maka kami akan jadikan pertimbangan untuk dibuka atau tidak.
Apalagi angka penularan Covid-19 di Kabupaten Nunukan cukup landai, sempat nol kemudian naik lagi. Tentu semua ada mekanismenya, utamanya melalui survei oleh Satgas Covid-19," ungkap Asmin Laura. (Felis)