Kepala KPwBI Kaltara Sebut Realisasi Dana Desa dan Bansos Nontunai Disinyalir Dorong Net Outflow
Sepanjang Oktober 2020, terdapat arus uang keluar (outflow) dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara sebesar Rp 264,90
Penulis: Risnawati |
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN- Sepanjang Oktober 2020, terdapat arus uang keluar (outflow) dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara sebesar Rp 264,90 miliar.
Kepala KPwBI Kaltara, Yufrizal mengatakan outflow di Oktober 2020 ini turun 23,06 persen (yoy) dibandingkan Oktober 2019.
Sementara arus uang masuk (inflow) mencapai Rp 61,11 miliar atau turun 70,08 persen dari periode yang sama pada tahun 2019.
"Jadi, pada Oktober 2020 KPwBI Kaltara mengalami net outflow sebesar Rp 203,79 miliar," ujar Yufrizal, Senin (7/12/2020).
Kondisi net outflow di KPwBI Kaltara terjadi, terkait pola historisnya yang meningkat menjelang akhir tahun.
Baca juga: KPwBI Kaltara Gelar Pelatihan Uji Mutu Kopi Sesuai SNI, Fokus Kembangkan UMKM Berorientasi Ekspor
Baca juga: Gelar Sharing Session, Kepala KPwBI Harapkan TPID Kaltara Ikut Prestasi Kaltim Jadi Juara Nasional
Baca juga: Giat Pengembangan UMKM Berorientasi Ekspor, KPwBI Kaltara Beri Bantuan ke APEKIMAL Malinau
Lebih lanjut, realisasi dana desa dan bansos nontunai disinyalir turut mendorong adanya net outflow tersebut.
Dengan demikian, secara kumulatif, KPwBI Kaltara tercatat mengalami net outflow mencapai Rp 865 miliar hingga akhir Oktober 2020.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara secara teratur melakukan dropping dan penarikan uang sesuai kebutuhan pada 3 Kas Titipan Bank Indonesia
"Ada di Tanjung Selor, Malinau dan Nunukan," tuturnya.
(TribunKaltara.com/Risnawati)