Upaya SKK Migas Kalsul Capai Target 1 Juta Barel Perhari Pada Tahun 2030

SKK Migas menargetkan produksi minyak nasional mencapai 1 juta barel per hari pada 2030.

Penulis: Heriani AM | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HERIANI AM
Manajer Senior Humas, SKK Migas Perwakilan Kalsul, Sebastian Julius.TRIBUNKALTIM.CO/HERIANI AM 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN -Pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas) menargetkan produksi minyak nasional mencapai 1 juta barel per hari pada 2030.

Eksplorasi penemuan besar (road to giant discovery) pada 12 fokus area potensial eksplorasi wilayah Kalimantan-Sulawesi (Kalsul), menjadi salah satu strategi untuk mewujudkan target produksi minyak sebesar 1 juta barrel oil per day (BOPD) dan gas sebesar 12.000 million standard cubic feet per day (MMSCFD) yang ditargetkan bisa dicapai pada tahun 2030.

"Sebanyak 12 fokus area potensial eksplorasi wilayah Kalsul ada di 4 area potensial eksplorasi, terdiri dari Tarakan Offshore, Kutai Offshore, Buton Offshore, hingga Makassar Strait Area," ujar Manajer Senior Humas, SKK Migas Perwakilan Kalsul, Sebastian Julius, Selasa (8/12/2020).

Baca Juga: Inspiring Talk SKK Migas, Perusahaan Aruna Indonesia Bagi Tips Manfaatkan Digital

Baca Juga: Inspiring Talk SKK Migas, SDM Penyokong Keberhasilan UMKM Naik Level

Baca Juga: Inspiring Talk SKK Migas, Digitalisasi UMKM, Sebuah Keniscayaan di Era Kekinian

Untuk diketahui, Indonesia terdapat 128 cekungan, 20 cekungan statusnya sudah produksi, 27 cekungan statusnya penemuan belum produksi, serta 13 cekungan statusnya belum ada penemuan dan 68 cekungan belum dibor.

Berdasarkan status rekapitulasi semester I tahun 2020 terdapat 1.754 sumur aktif di area Kalsul (exclude sumur KSO/TAC yang ada di area Kalsul) dengan status produksi year to date /YTD (status rekonsiliasi Agustus 2020).

Produksi dari 1.754 sumur aktif di area Kalsul terdiri dari minyak bumi sebanyak 84.844 BOPD dan gas bumi sebanyak 1.827 MMSCFD.

Capaian lifting di Kalsul diinilai sangat baik yakni lifting minyak mentah dan kondensat (MMK) sebesar 105 persen dan lifting/salur gas sebesar 107 persen. Dengan kontribusi lifting MMK sebesar 12 persen dan salur gas 31 persen.

Lanjut Sebastian, menjamin pencapaian target produksi sesuai yang telah direncanakan yaitu produksi minyak sebesar 1 (satu) juta BOPD dan gas sebesar 12.000 MMSCFD dapat dicapai pada tahun 2030.

SKK Migas punya 4 strategi pencapaian yakni mempertahankan tingkat produksi existing yang tinggi, transformasi sumberdaya ke produksi, mempercepat chemical enhanced oil recovery (CEOR) dan melakukan eksplorasi untuk penemuan besar.

"Transformasi riset to production adalah upaya untuk mempercepat sisi administrasi finalisasi rencana pengembangan lapangan. Sehingga mereka lebih cepat untuk langsung merealisasikan, dari sebelumnya cadangan menjadi produksi," jelasnya.

Baca Juga: Inspiring Talk SKK Migas, Recovery Ekonomi Butuh Waktu, Susi Pudjiastuti: Strategi Jangka Panjang

Baca Juga: SKK Migas Kalimantan Sulawesi Sumbang 12 Persen Produksi Migas Nasional 2020

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved