Beda Ilmu Hipnotis dan Gendam, Begini Penjelasan Praktisi di Balikpapan

Animo tentang ilmu hipnotis di dalam masyarakat bisa jadi menurun, namun bukan berarti tidak ada. Tetap eksis bahkan pada giliran tertentu, menghantu

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
Praktisi hipnotis di Balikpapan, Priyanto atau akrab disapa Mas Pri memberikan penjelasan mengenai perbedaan ilmu hipnotis dan gendam. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH 

"Ilmunya nggak salah, yang salah manusianya. Semua ilmu adalah netral," tuturnya.

Mengenai target korban, dia pun juga membeberkan bahwa wanita kerap jadi sasaran pelaku gendam.

Terutama saat korban sedang sendiri.

"Biasanya dia akan menyerang atau mencari korban yang posisinya itu nggak terlalu banyak. Misal, seorang wanita sendirian, bawaannya banyak, emasnya banyak," paparnya.

Namun, seiring perkembangan zaman, praktik gendam pun menyesuaikan.

Di mana belakangan kini juga kerap melalui panggilan telpon.

Pelaku kemudian memberikan informasi seperti sanak famili korban mengalami kecelakaan atau diamankan pihak berwajib.

"Pelaku kejahatan itu nantinya akan memasukkan informasi yang bertubi-tubi, informasi yang sama dan menggiring," jelasnya.

Baca juga: Kasatreskrim Polresta Balikpapan Sebut Banyak Korban Gendam tak Lapor Polisi, Pelaku Bisa Dipidana

Baca juga: Awas Ilmu Gendam Baru Mulai Marak, Begini Cara Menghindarinya

Menghindari Agar Tidak Jadi Korban

Gendam, kata Mas Pri, merupakan pengolahan magis yang bermain di teknik pernapasan.

"Pengolahan nafas ini contoh kalo orang sering olah nafas, tahan tarik napas itu elektron positif semakin banyak di tubuhnya," ujarnya.

Sementara korban, lanjutnya, belum tentu terbiasa mengolah napas.

Di mana berujung pada elektron negatif dalam tubuh menurun.

"Menurut hukum elektronika, apabila elektron positif dan negatif itu bersinggungan akan memunculkan spark. Spark itu adalah energi," ucapnya.

Spark tersebut, ucap Mas Pri, yang kemudian digunakan pelaku menidurkan korban untuk selanjutnya melancarkan tindak kriminalnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved