Virus Corona di Balikpapan
Simulasi Belajar Tatap Muka di Balikpapan Digelar, Kepala Disdik Muhaimin Beber Rencana Berikutnya
Simulasi pembelajaran tatap muka tengah berlangsung di 35 Sekolah Menengah Pertama (SMP) hari ini, Senin (14/12/2020)
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Simulasi pembelajaran tatap muka tengah berlangsung di 35 Sekolah Menengah Pertama (SMP) hari ini, Senin (14/12/2020).
Pemantauan hasil simulasi akan dijadikan sebagai bahan acuan dan pertimbangan.
Kepala Sekolah juga akan dimintai masukan untuk persiapan sekolah tatap muka di tanggal 11 Januari 2021 mendatang.
"Sekolah akan minta feedback dari orangtua, apakah 6 daftar periksa bisa dipenuhi sekolah dengan baik," ujar Kepala Disdik Balikpapan, Muhaimin.
Sekolah juga akan melihat, apakah orangtua sudah benar dalam memenuhi standar protokol kesehatan saat anaknya datang ke sekolah.
Baca juga: Terlatih Suntikan Vaksin, DKK Balikpapan Siapkan 1.084 Vaksinator Corona
Baca juga: Rencana Vaksinasi Covid-19 pada Januari 2021, Pemkab Berau Tengah Mempersiapkan Segala Hal
Baca juga: Tantangan Hadapi Pandemi Corona, Pemerintah Harus Cegah Praktik Pemburu Rente di Pengadaan Vaksin
Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Indonesia Diperbolehkan, Cegah Penularan Corona Ingat Selalu Protokol 3M
Berdasar data, prosentase orangtua yang menyetujui anaknya masuk sekolah kembali cukup tinggi.
Yakni 82 % orangtua peserta didik Sekolah Dasar (SD) setuju dan 79 % orangtua peserta didik di bangku SMP juga setuju untuk sekolah tatap muka.
"Tapi bisa saja nanti berubah seiring Satgas Balikpapan menyampaikan perkembangan Covid-19," katanya.
Terkait peraturan denah kelas, Muhaimin menyebutkan tidak ada masalah untuk mengatur posisi duduk siswa.
Sebab pihak sekolah hanya tinggal membagi separuh dari kapasitas siswa di kelas tersebut.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Tambah 55 Kasus Positif Covid-19 Baru, Terdapat Bayi 1 Bulan
Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Kenalkan Swiss Cheese Model dalam Pengendalian Virus Corona
Baca juga: GAWAT, Penyebaran Covid-19 di Balikpapan Kian Melonjak, Tercatat 50 Kasus Baru Positif Corona
Baca juga: Pandemi Corona, Target Pajak Kendaraan Bermotor Tercapai, Bapenda Kaltim Optimis Raih Rp 900 Miliar
Adapun 50 persen belajar tatap muka dan 50 persen daring. Sekolah menerapkan sistem kombinasi dengan tempat duduk diatur berjarak minimal 1,5 meter.
Ia memberi contoh jika satu kelas 30 orang. Maka siswa yang bisa melaksanakan PTM sebanyak 15 orang. Sedangkan sisanya lagi belajar dari rumah.
Sehingga yang terpenting kapasitas yang datang 50 persen diatur mengikuti jumlah kelas masing-masing.
Baca juga: Pandemi Corona, Target Pajak Kendaraan Bermotor Tercapai, Bapenda Kaltim Optimis Raih Rp 900 Miliar
Baca juga: Usai Isolasi Mandiri Selama 2 Minggu, Walikota Samarinda Syaharie Jaang Sembuh dari Corona
Baca juga: Capai 141 Persen di Masa Pandemi Corona, PAD Sektor Wisata Balikpapan Lebihi Target
"Kita kombinasi agar kelas tidak penuh. Soal tempat duduk tinggal atur jaga jarak. Tidak perlu sampai mengeluarkan kursi," ucapnya.
Namun tetap, pengaturan jarak tempat duduk minimal 1,5 meter. Jadi siswa yang biasanya satu meja berdua, sekarang harus duduk sendiri.