Hasil Pilkada Bontang 2020

Kekalahan Pilkada Bontang Mengejutkan Ketua DPD I Golkar Kaltim, Rudy Masud: Kita Kecolongan

Hasil Pilkada Bontang 2020 cukup mengejutkan Ketua Golkar DPD I Kaltim. Koalisi gemuk dan penguasaan suprastruktur nyatanya tak memuluskan jalannya s

Penulis: Ismail Usman |
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Ketua Golkar DPD I Kalimantan Timur, Rudy Masud menanggapi kekalahan paslon yang diusung Partai Golkar dalam Pilkada Bontang 2020. TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Hasil Pilkada Bontang 2020 cukup mengejutkan Ketua Golkar DPD I Kaltim.

Koalisi gemuk dan penguasaan suprastruktur nyatanya tak memuluskan jalannya sebagai pemenang.

“Iya kita kecolongan di Bontang. Sepertinya di sana terjadi sesuatu yang luar biasa,” ucap Ketua Golkar DPD I Kaltim Rudy Masud saat dikonfirmasi, Rabu (16/12/2020).

Kekalahan di Bontang tentunya jadi catatan hitam Partai Golkar.

Hasil yang diperoleh pun perlu dievaluasi.

Pasalnya, sejak awal Golkar selaku partai pengusung di Bontang secara survei unggul.

Baca juga: Belum Ditetapkan Pemenang Pilkada Bontang, Basri Rase Mengaku Telah Dapat Ucapan Selamat dari Rival

Baca juga: Pengamat Politik Unmul Nilai Neni Terbuai Hasil Survei di Pilkada Bontang

Ditambah lagi sosok yang diusung adalah inkumben.

“Jelas sekali kita unggul. Ketua DPRD di sana juga dari Golkar. Jadi apa lagi. Artinya di sana ada turbulensi politik. Makanya nanti akan kita evaluasi, tetapi kita tunggu selesai rekapitulasi hasil resmi dari KPU,” tutur Rudy Masud.

Dibeberkan Rudy Masud, seandainya Partai Golkar itu menang di Bontang, tentu Golkar memastikan diri unggul di Pilkada 2020 di seluruh Kaltim.

“Kalau seandainya Golkar menang di Bontang. Pasti di Kaltim kita lebih unggul dari PDIP. Skornya itu PDIP dan Golkar sama-sama kalah di 4 Kabupaten/Kota. Jadi skornya seri. Tapi hasil serinya itu lebih unggul Golkar,” ujarnya.

Tumbang di Pilkada Serentak 2020, Partai Golkar di Bontang Lagi Diuji

Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar di Bontang terpaksa gigit jari menatap hasil Pilkada Bontang 2020.

Jagoan partai politik besutan Airlangga Hartanto itu kalah.

Calon yang diusungnya, Neni Moerniaeni dan Joni Muslim dipastikan gagal menang.

Padahal 'akar' partai berlambang pohon beringin di Bontang terbilang kuat.

Ia jadi satu-satunya partai yang mampu mengusung paslon Pilkada Bontang 2020, meski hanya sendiri.

'Beringin' di Bontang merupakan parpol pemenang Pemilu Legislatif 2019 di Bontang.

Lima orang kadernya duduk di kursi parlemen Bontang.

Dengan itu pula tampuk kursi pimpinan DPRD Bontang jatuh ke Partai Golkar.

Pengaruh politik Golkar kental dalam setiap kebijakan pemerintah.

Lantaran Walikota Bontang 2016-2021, Neni Moerniaeni menjabat sebagai ketua partai beringin sejak 2016.

Kemudian anaknya, Andi Faizal Sofyan Hasdam sebagai Ketua DPRD Bontang.

Ia merupakan caleg dapil Bontang Utara dengan raupan suara terbanyak (4,640).

Pemerintahan Neni Moerniaeni tergolong stabil.

Jarang muncul friksi antara eksekutif maupun legislatif.

Kendati Neni Moerniaeni terpilih saat Pilkada 2015 lalu lewat jalur independen.

Kejayaan Golkar di Bontang tak terbantahkan.

Apalagi komando berada di tangan walikota terpilih Pilkada 2015 lalu.

Nah, baru jelang akhir tahun 2020 tampuk pimpinan Golkar dimandatkan ke tangan Andi Faizal Sofyan Hasdam, tepat di tengah tahapan Pilkada Bontang 2020.

Namun, faktanya hasil Pilkada Bontang memiliki alur lain.

Kedigdayaan Golkar nyatanya bisa runtuh.

Basri Rase - Najirah Adi Darma yang hanya diusung 2 partai politik mampu meremukkan pamor Golkar, yang pada Pilkada membangun koalisi raksasa bersama Gerindra, PKS, PAN, PPP, Nasdem, Hanura dan Berkarya.

Ya, hanya PKB dan PDIP. Partai yang masing-masing memiliki tiga dan dua kursi di parlemen itu, jadi kekuatan politik pasangan Basri Rase - Najirah maju di Pilkada Bontang.

Mereka bersama relawan satgas yang solid dan militan, pada akhirnya mampu keluar sebagai pemenang Pilkada Bontang.

Saat Tribunkaltim.co mendatangi markas Golkar Bontang di Jalan Pattimura, Api-Api, Bontang Utara, tampak kader beringin sedang berbincang santai di ruang tengah.

Kendati tak ada lagi alat peraga kampanye paslon, obrolan seputar politik masih jadi perbincangan.

Namun, tak bisa dikatakan rapi kantor DPD Gokar saat Tribun sambangi.

Bisa dihitung dengan jari orang yang berada di markas partai pemenang Pileg 2019 itu.

Ketua Harian Golkar Bontang, Ahram saat disinggung soal sikap partai usai paslonnya kalah di Pilkada, memilih enggan berkomentar banyak.

Ia mengaku belum waktunya partai mengungkapkan hal tersebut.

Namun, ia sempat menegaskan bahwa Golkar adalah partai yang senantiasa mendukung pemerintah yang sah sesuai konstitusi.

Setiap kebijakan yang mengutamakan kepentingan masyarakat bakal selalu didukung penuh, demikian Ahram saat berbincang dengan Tribunkaltim.co

Soal jadi oposisi atau koalisi di pemerintahan Bontang 2021-2024 mendatang, ia mengaku belum bisa membeberkan hal itu saat ini.

Ahram menyebut segala keputusan dan kebijakan strategis partai, harus terlebih dahulu dibahas dalam rapat pleno pengurus DPD Golkar Bontang.

Terlebih, pihaknya masih menghormati kerja-kerja penyelenggara pemilihan yang sampai saat ini belum menyelesaikan rekapitulasi hasil Pilkada Bontang secara manual.

"Kami menunggu penetapan hasil dari KPU. Sikap dan langkah partai akan dibahas di rapat pleno partai. Ya, dalam minggu ini kami gelar," ucapnya.

Rapat pleno tersebut sekaligus mengevaluasi hasil yang diperoleh di Pilkada Bontang 2020, selain melakukan konsolidasi bersama pengurus menentukan arah partai ke depan di Bontang, Kalimantan Timur.

"Konsolidasi menyeluruh. Arahan ketua seperti itu," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, dari pantauan TribunKaltim.co di lapangan, Basri-Najirah mengantongi 45.165 suara, sedangkan Neni-Joni hanya 40.792 suara di Pilkada Bontang 2020.

Keunggulan Basri-Najirah bersumber dari 2 kecamatan, yakni Bontang Selatan dan Bontang Barat.

Sedangkan Neni-Joni hanya unggul tipis di Kecamatan Bontang Utara dengan selisih 141 suara.

Baca juga: Anak Buah Megawati Puji Basri Rase Menangkan Pilkada Bontang, Safaruddin: Masyarakat Makin Cerdas

Baca juga: Unggul dalam Pilkada Bontang 2020, Basri Rase Target Program yang Disusun akan Selesai 3,5 Tahun

Di Kecamatan Bontang Utara, Neni-Joni berhasil ungguli lawannya dengan meraup 19.693 suara.

Sementara Basri-Najirah hanya mendapatkan sebanyak 19.552 Suara.

Namun di Bontang Selatan, Paslon Basri-Najirah unggul jauh dengan meraup 18.748 suara, sedangkan Neni-Joni hanya mengantongi 14.576 suara.

Tak hanya itu, di Bontang Barat Paslon nomor urut satu juga unggul dengan memperoleh 6.864 suara.

Sementara Neni-Joni yang hanya 6.523 suara.

(TribunKaltim.co/Ismail Usman dan Muhammad Fachri)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved