Demo Pilkada Kutim
Tak Puas Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Kutim, Ratusan Massa Pendukung Paslon 1 Terlibat Kerusuhan
Pelaksanaan Rapat Pleno Terbuka Penghitungan Suara Pilkada Kutim 2020 sempat diwarnai kericuhan. Proses rekapitulasi suara yang berlangsung dalam 2
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- Pelaksanaan Rapat Pleno Terbuka Penghitungan Suara Pilkada Kutim 2020 sempat diwarnai kericuhan.
Proses rekapitulasi suara yang berlangsung dalam 2 hari tersebut dikawal ketat aparat kepolisian.
Bahkan, proses rekapitulasi suara sempat dihujani dengan interupsi dari saksi Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 1, Mahyunadi - Lulu Kinsu, pada Kamis (17/12/2020) kemarin.
Sementara itu, massa pendukung paslon nomor urut 1 di luar gedung KPU tersulut emosi hingga terlibat kerusuhan.
Alex Bajo jenderal lapangan timses nomor urut 1 menginstruksi para pendukung Paslon 1 untuk maju semakin mendekati area Kantor KPU. Kamis(17/12/20).
Baca juga: NEWS VIDEO Jelang Pengetukan Palu Rapat Pleno Pilkada Kutim, Ratusan Massa Terlibat Kerusuhan
Baca juga: BREAKING NEWS Massa Pendukung Paslon Nomor Urut 1 Pilkada Kutim Kembali Memadati Area KPU
Baca juga: Hasil Pilkada Kutim 2020, Proses Penghitungan Suara, Saksi Paslon 1 Mengamuk dalam Rapat Pleno
"Ayo semua maju, ayo maju, yang di belakang maju, yang di trotoar maju," ujar Alex Bajo.
Massa saling dorong dan akhirnya menimbulkan kerusuhan.

Ketika tiba-tiba terjadi kerusuhan Alex Bajo jenderal lapangan timses nomor urut 1 menginstruksikan untuk berhenti melakukan kerusuhan.
Water Cannon pun disemprotkan, Alex Bajo juga meminta polisi mematikan water cannon tersebut.
"Ayo stop, stop, hei stop. Matikan itu," kata Alex Bajo.
Polisi menyemprotkan water cannon pada massa karena kerusuhan mulai terjadi.
Massa saat itu awalnya hanya mendengarkan orasi dari Habibi Saksi Pasangan Calon Urut 1 dan Alex Bajo Jenderal Lapangan Tim Sukses Urut 1.
Baca juga: Ketua Pemenangan Paslon Urut 1 Nasruddin Nilai Banyak Pelanggaran di Pilkada Kutim
Baca juga: NEWS VIDEO Pilkada Kutim, Bawaslu Tidak Temukan Penyebab Untuk Diadakan Pemungutan Suara Ulang
"Keberadaan kita di sini untuk menegakkan keadilan teman-teman," ujar Habibi.
Dua pria diamankan aparat Polres Kutai Timur sebab berpotensi membuat kerusuhan kembali.
Rencana awal sejak Rabu (16/12/2020) lalu, massa sendiri tidak ingin ada kerusuhan.