Penanganan Covid

Wilayah Risiko Tinggi Pandemi Covid-19 jadi Sasaran Distribusi Vaksin Corona, Dilakukan Bertahap

Wilayah risiko tinggi pandemi Corona atau covid-19 jadi sasaran distribusi vaksin Corona, Dilakukan secara bertahap

Editor: Budi Susilo
TRIBUN/BIRO PERS/MUCHLIS Jr
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Senin (7/12/2020). Vaksin asal Cina tersebut tiba di Indonesia melalui terminal cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (6/12/2020) malam. TRIBUNNEWS/BIRO PERS/MUCHLIS Jr 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA – Wilayah risiko tinggi pandemi Corona atau covid-19 jadi sasaran distribusi vaksin Corona, Dilakukan secara bertahap.

Juru Bicara Satgas Penanganan Corona atau covid-19, Prof Wiku Adisasmito menyatakan secara umum kesiapan daerah sudah cukup baik jelang vaksinasi massal.

Prof Wiku mengatakan, nantinya vaksin akan didistribusikan secara bertahap dan akan diutamakan di wilayah dan populasi yang memiliki tingkat penularan dengan risiko tinggi.

“Untuk distribusi vaksin akan dilakukan secara bertahap dan diutamakan pada populasi dan wilayah yang berisiko tinggi pada tingkat penularan yang tinggi,” kata Wiku dalam konferensi pers, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: BERSIAP! Hadapi Varian Baru Corona Asal Inggris! Sudah Terdeteksi di Jepang, Singapura dan Australia

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Covid-19 Papar Karyawan Migas Hingga Pekerja Tol

Baca juga: Gejala Langka Virus Corona, Dewi Perssik Positif Covid-19, Seluruh Kulit Tubuhnya Muncul Ruam Merah

Pemerintah pusat terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi vaksin Corona atau covid-19 berjalan dengan lancar.

Terkait uji klinis vaksin Sinovac, Wiku mengatakan saat ini tengah berlangsung dilakukan Universitas Padjajaran dan PT Bio Farma.

Uji klinis ini dilakukan untuk melihat dosis yang aman dan efek samping yang mungkin terjadi.

Hasil uji klinis akan disampaikan kepada Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM) sebagai syarat untuk dikeluarkannya emergency use of authorization (EUA).

Sementara itu, terkait vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman, adalah kandidat vaksin yang akan digunakan mengatasi pandemi covid-19 di Indonesia.

Ditargetkan, setelah lulus uji klinis dan praklinis, diharapkan izin edar dapat dikeluarkan tahun 2021.

Baca juga: Muncul Varian Baru Corona, Menristek Minta Waspadai, Fakta Bukti Penularan di Indonesia Belum Ada

Baca juga: Pendeta GPIB Maranatha Tanjung Selor: Jemaat Harus Kuat, Yakin Pandemi Corona akan Kita Lewati

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, BI Beri Hibah Mobil Operasional Vaksinasi Covid-19

"Bibit vaksin Merah Putih berpotensi akan diserahkan oleh Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman kepada PT Bio Farma pada triwulan pertama tahun 2021," jelas Wiku

Prof Wiku mengatakan pemerintah saat ini tengah gencar mengedukasi masyarakat akan pentingnya vaksinasi dalam mengatasi pandemi covid-19 agar kekebalan komunitas atau herd Immunity semakin mudah tercapai.

Bagi masyarakat yang menolak untuk vaksinasi, Jubir Satgas mengatakan bahwa pemerintah daerah lah yang memiliki kewenangan untuk menjatuhkan sanksi.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kaltara, Tambah 87 Positif, Kasus Covid-19 di Kalimantan Utara Tembus 3.036

Baca juga: Melonjak Tajam, Angka Positif Corona Capai 63 Kasus di Balikpapan, Guru Hingga Nakes Ikut Terpapar

Baca juga: Tax Gathering DJP Kaltimra, Ulas Soal Fasilitas Pajak Bidang Kesehatan di Masa Pandemi Corona

Hal tersebut dilakukan agar masyarakat patuh dan ikut serta dalam program vaksinasi dan agar tercapai herd immunity .

"Pemerintah juga memastikan bahwa vaksin yang nanti digunakan aman, berkhasiat minim efek samping dan tentunya halal," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved