Prabowo-Sandiaga Uno Gabung Jokowi, Refly Harun Sorot Tanggung Jawab Moral ke Oposisi, Termasuk FPI
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno gabung Jokowi, Refly Harun sorot tanggung jawab moral ke oposisi, termasuk FPI
TRIBUNKALTIM.CO - Rival Jokowi - Maruf Amin di Pilpres 2019 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno kini resmi bergabung di Pemerintahan.
Presiden Joko Widodo mengangkat Ketum Gerindra sebagai Menteri Pertahanan dan Sandiaga Uno menggantikan Wishnutama.
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun pun mengingatkan soal tanggung jawab Prabowo-Sandi kepada pendukungnya dulu.
Termasuk kepada Front Pembela Islam ( FPI), juga Imam Besar mereka Habib Rizieq Shihab yang kini tertimpa masalah hukum.
Sempat menjadi lawan Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi) dalam Pemilu 2019, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno kini telah bergabung dengan pemerintah.
Keduanya menerima tawaran jabatan dari Jokowi untuk menempati posisi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: Sorot Lahan Pesantren FPI Ferdinand Hutahaean Disorot Netizen, Gurun Sahara di Arab, Ada Klarifikasi
Baca juga: Terjawab Alasan Boy Rafli Amar Calon Kuat Kapolri Ganti Idham Azis, Rekam Jejak Mirip Tito Karnavian
Baca juga: Momen Kebersamaan Gading Marten dan Gisel Disorot, Roy Marten Kepo Hubungan Anaknya dan Karen Nijsen
Baca juga: LIGA ITALIA - Langkah Cermat AC Milan, Tukar Winger Tak Terpakai dengan Gelandang Jangkar Atletico
Melihat langkah Prabowo-Sandi yang bergabung dengan pemerintah, pakar hukum tata negara Refly Harun mengingatkan kepada keduanya soal tanggung jawab moril mereka.
Awalnya, Refly Harun tidak mempermasalahkan langkah Prabowo dan Sandiaga Uno yang kini tidak lagi menjadi oposisi.
Ia justru berharap dengan posisi Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan ( Menhan), dan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf), keduanya bisa membuat hal lebih baik.
"Mudah-mudahan ini membawa kebaikan," kata Refly Harun dikutip dari YouTube Refly Harun, Sabtu (26/12/2020).
Ia lalu mengingatkan kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno agar tidak melupakan kasus-kasus yang menimpa pendukung mereka dulu.
"Tertembaknya enam laskar FPI, keadilan bagi Habib Rizieq, tanah Megamendung," papar mantan Komisaris Utama Pelindo I itu.
"Kemudian pelaporan-pelaporan yang kadang-kadang hanya meng-entertain satu pihak, dan lain sebagainya."
"Itu kewajiban moril Prabowo-Sandi untuk membela," kata Refly.
Refly menyinggung bagaimana Prabowo dan Sandi harus tetap melindungi pihak oposisi di luar pemerintah.