Tiga ASN di Balikpapan Tersandung Narkoba Tahun 2020, Begini Nasibnya Sekarang

Sebanyak tiga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, tersandung kasus narkotika.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi ASN di Kota Balikpapan menggelar apel sebelum pandemi Corona atau covid-19. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

Terutama khusus pegawai lapangan yang dianggap paling rentan terhadap penggunaan narkoba selama ini.

“Kita memang tidak bisa pungkiri. Tapi nanti kita coba beri pengawasan lebih ke mereka ini,” pungkasnya.

Bentuk Aktivis Anti Narkoba

Berita sebelumnya. Demi mencegah peredaran narkoba di Balikpapan, BNNK Balikpapan melibatkan partisipasi masyarakat dalam rangka demand reduction.

Partisipasi tersebut diungkapkan oleh Kepala BNNK Balikpapan, Kompol Muhammad Daud.

"Untuk menggiatkan partisipasi masyarakat dalam P4GN, BNNK Balikpapan membentuk relawan dan penggiat anti narkoba," ucapnya.

Baca juga: BREAKING NEWS Pesawat Nam Air ATR 72-600 Terbang Perdana di Bandara Melalan Kutai Barat

Baca juga: Natal dan Tahun Baru di Balikpapan, Penumpang Bandara SAMS Sepinggan Membludak

Baca juga: Tak Punya Ongkos Pulang ke Samarinda, Pemuda 26 Tahun Nekat Mencuri Mobil Operasional Toko

Di mana relawan dan penggiat tersebut, lanjut Kompol Muhammad Daud, berjumlah sebanyak 30 relawan dan 80 penggiat.

Baik relawan dan penggiat tersebut berasal dari lingkungan pemerintah, swasta, pendidikan dan masyarakat.

"Relawan dan penggiat yang dibentuk ini dilatih dapat menjadi penggerak pola hidup sehat. Sadar, sehat, produktif dan bahagia di tengah masyarakat," jelasnya.

Baca juga: BNNK Layani Rehab 105 Pengguna Narkotika, Penyalahgunaan Narkoba Didominasi Warga Balikpapan Barat

Baca juga: Cegah Penyalahgunaan Narkotika, BNNK Balikpapan Manfaatkan Platform untuk Sosialisasi

Baca juga: Kerap Lakukan Terobosan, BNNK Balikpapan Ungkap 8 Kasus Narkoba Dengan 9 Tersangka di 2020

Bersama dengan relawan dan penggiat tersebut kemudian menginisiasi melakukan tes urin yang bekerja sama dengan stakeholder terkait.

"Sepanjang tahun 2020, kami melakukan tes urin terhadap 5.084 orang. Di mana 21 di antaranya terindikasi positif," ujarnya.

(TribunKaltim.co/ Miftah Aulia dan Zein)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved