Kabar Duka, Mantan Penyiar TVRI, Inke Maris Meninggal Dunia karena Stroke, Profil dan Rekam Jejaknya
Kabar duka, mantan penyiar TVRI, Inke Maris meninggal dunia karena stroke, berikut ini profil dan rekam jejaknya yang pernah menjadi staf ahli menteri
TRIBUNKALTIM.CO - Kabar duka, mantan penyiar TVRI, Inke Maris meninggal dunia karena stroke, berikut ini profil dan rekam jejaknya yang pernah menjadi staf ahli menteri
Kabar duka di akhir tahun 2020, mantan penyair TVRI, Inke Maris meninggal dunia karena stroke.
Wanita yang selanjutnya aktif sebagai praktisi komunikasi dan juga CEO dan Presiden Direktur Inke Maris & Associates, meninggal dunia Kamis 31 Desember 2020.
Nyi Raden Maria Dinariati Natanegara ( Inke Maris ) binti Raden Jusuf Natanegara meninggal dunia pukul 19.20 WIB di RS Medistra Jakarta.
Simak profil dan rekam jejak Inke Maris, mantan penyiar TVRI berbahasa Inggris yang juga pernah menjadi staf ahli menteri di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca juga: KABAR DUKA! Sempat Covid-19, Wabup Pamekasan Berpulang, Bupati: Meninggal Karena Penyakit Lain
Baca juga: KABAR DUKA dari Adipati Dolken, Ayah Suami Canti Tachril Meninggal Dunia
Baca juga: Kabar Duka Datang dari Ayu Ting-Ting Jelang Pernikahan, Ibunda Bilqis Tulis Kalimat Perpisahan
Baca juga: KABAR DUKA, Mantan Ketua MUI Paser Wafat, 8 Tahun Berjuang Hadapi Penyakit Syaraf Terjepit
Rencana pemakaman akan disampaikan kemudian.
Dalam siaran pers yang diterima Wartakotalive.com, Inke Maris and Associates sangat kehilangan sosok pemimpin yang visioner, ahli komunikasi yang selalu membagi ilmu dan seorang ibu yang hangat dan begitu dicintai oleh seluruh keluarga besar.
Hal itu diketahui dari pesan WhatsApp yang dikirimkan oleh suami Inke, Rizal Maris kepada wartawan, Kamis (31/12/2020) malam.
"Mengingat kita masih dalam masa Pandemi, dengan penuh hormat, kami mohon untuk di kirimkan doa saja kepada Inke dan mohon dibukakan pintu maaf seluas luasnya atas segala salah dan khilaf dari Inke selama ini," tulisnya.
Sosoknya...
Inke memegang gelar Master dalam studi Komunikasi Massa dari Universitas Leicester Inggris.
Selain itu, Inke juga sangat dihormati sebagai salah satu jurnalis veteran terkemuka di Indonesia. Selain menjadi jurnalis,
Inke juga pernah bertindak sebagai produser dalam sinetron di TVRI.

Harian Kompas, 17 November 1991, memberitakan, Inke menjadi produser di sebuah sinetron raksasa.
"Lengkap seluruhnya tampil dalam 26 episode, memakai masa putar sekitar setengah tahun," kata Inke Maris.
Mantan penyiar BBC London ini menambahkan, "Sejak dulu, cita-cita saya memang membikin serial populer yang ditunggu pemirsa, bukan hanya acara Dunia Dalam Berita malainkan juga serial Jembatan Mas," katanya lagi.
Pemberitaan Harian Kompas, 15 Maret 1993 menuliskan penyiar terutama pembaca berita, yang bagus harus pernah menjadi reporter.
Baca juga: Soal Pembubaran FPI, Ketua Syuro FPI Kaltim Minta Anggota Tetap Tenang dan Tidak Bertindak Anarkis
Baca juga: Kode Redeem Free Fire 31 Desember 2020 Spesial Akhir Tahun, LOGIN 1 Januari 2021 Bermuda Remastered
Dia menilai, jika pembaca berita pernah terjun di lapangan, maka informasi yang disampaikannya lebih hidup.
"Karena mereka pernah tahu rasanya mengejar berita," katanya.
Penilaian akan pentingnya pengalaman jurnalistik lapangan bagi penyiar televisi, konon sudah ia terapkan pada lembaga pendidikan yang dikelola bersama suaminya.
Diberitakan Harian Kompas, 13 September 1987, Inke adalah perempuan yang membentuk dirinya di bidang komunikasi.
Kendati demikian, Inke muda sebenarnya memiliki cita-cita sebagai seorang sekretaris.
Penampilannya di TVRI sebagai penyiar hanya seperti puncak gunung dari badan gunung yang lebih besar lagi.
Wujud keseluruhannya adalah pergaulan di bidang komunikasi itu. Perempuan kelahiran Bogor, 7 Desember 1948 ini bersuamikan Rizal Maris dan telah dikarunia tiga orang anak.
Anak pertama bernama Yuma, kedua Arman, dan terakhir adalah Renata.
Inke menceritakan, anak tertuanya sangat berminat pada dunia komputer.
Pada 1968, Inke memutuskan untuk berangkat ke London mengikuti ayahnya (almarhum) Yusuf Natanegara yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Bagian Ekonomi dan Perdagangan di KBRI London.
Dia masuk pendidikan sekretaris sambil belajar bahasa Inggris di Cambridge sebelum bekerja di Radio BBC seksi Indonesia selama 12 tahun.
Dari pengalaman tersebut, yang membuat dirinya ditarik sebagai penyiar bahasa Inggris TVRI ketika stasiun TV itu membuka program tersebut pada 1983.
Baca juga: Ormas Terlarang, Polresta Berencana ke Basis Markas FPI Samarinda di Jalan Gerilya
Baca juga: Gambar Ucapan dan Kata-kata Tahun Baru 2021 Bisa Buat Story, Update Status WA, Facebook, IG, Twitter
Banyak pengalaman yang bisa dibagikannya sebagai seorang penyiar.
Saat menyiarkan berita, kata Inke, harus serba beres.
Tetapi, pernah terjadi rekannya, Anita Rachman, ketika menyiarkan berita, kabel microphone yang diselipkan di dada ada yang terkelupas.

Kabel tersebut dikatakannya terus menyetrum dada temannya tersebut sepanjang siaran.
"Tapi kan penyiar enggak bisa apa-apa kalau begini," kata Inke.
Mendirikan Inke Maris & Associates
Singkat cerita, Inke mendirikan Inke Maris & Associates pada 1986.
Dikutip dari laman resminya, Inke Maris & Associates bertugas memberikan nasihat komunikasi strategis kepada banyak klien, dengan fokus khusus pada proyek layanan publik yang dilakukan oleh berbagai departemen pemerintah.
Termasuk juga Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan dan Kementerian Pekerjaan Umum-Direktorat Jenderal untuk Bina Marga dan Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Lalu, Inke diangkat menjadi staf ahli di kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada 2001, dan di kantor Menteri Pemberdayaan Perempuan.
Baca juga: Kelakuan Sule dan Nathalie Holscher Bikin Adiknya Iri dan Sedih, Akhirnya Dapat Handphone Lungsuran
Baca juga: UPDATE Kode Redeem ML Mobile Legends 31 Desember 2020, Spesial Akhir Tahun dari Moonton, Unlimited
Ia juga memainkan peran utama dalam pendirian dan pengoperasian media center SBY-JK ( Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla ) selama kampanye pemilihan presiden 2004.
Dan juga, menjadi penasihat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2000-2001).
Inke telah membangun suatu fondasi yang kokoh bagi keberlanjutan Inke Maris & Associates selama 34 tahun.
"Semangat ibu Inke membangun dunia Public Relations di Indonesia akan kami teruskan. Kantor Inke Maris & Associates akan tetap beroperasi secara normal dan mulai dibuka kembali pada tanggal 4 Januari 2021," ujar Widyaretna Buenastuti, Director/Senior Consultant Inke Maris and Associates
"Kami pastikan bahwa segala bisnis dan mandat yang telah dipercayakan kepada kami, akan tetap kami jalankan secara penuh dan profesional," kata Widyaretna.
Inke Maris memegang gelar Master di bidang Komunikasi Massa dari Universitas Leicester, London dan merupakan salah satu jurnalis senior yang sangat dihormati di Indonesia.
Pada November 2020 lalu, beliau menerima penghargaan dari International Women’s Entrepreneurial Challenge Foundation (The IWEC Foundation) yang berbasis di New York, Amerika Serikat yaitu penghargaan khusus bagi perempuan-perempuan entrepreneur pemilik usaha bisnis di seluruh dunia yang tahun ini penghargaan diberikan kepada 51 entrepreneur perempuan seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Baca juga: Cerita Kapolresta Samarinda 9 Kali Mandi, Terpapar Covid-19, Selalu Bahagia itu Penting
Baca juga: VIRAL Cabai Rawit Bercat Merah, TERKUAK! Dari Temanggung, Ini Motif Pelaku Jual di Pasar Banyumas
(*)