Kabar Artis

Kasus Video Asusila Gisel dan MYD Dikupas Media Asing, Aktivis Ingatkan Hak Mantan Istri Gading

Kasus video asusila Gisel dan MYD dikupas juga oleh media asing, sementara aktivis mengingatkan soal hak mantan istri Gading yang harus dijaga.

Penulis: Aro | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Gisella Anastasia alias Gisel didampingi pengacaranya tiba di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (23/12/2020). Kasus video asusila Gisel dan MYD dikupas juga oleh media asing, sementara aktivis mengingatkan soal hak mantan istri Gading yang harus dijaga.  

Beberapa hari ini Gisel menjadi bahan pelecehan oelh oknum.

Seperti diketahui teriakan "Goyang, Sel" kepada artis Gisella Anastasia (GA) atau Gisel saat memasuki mobilnya viral di twitter.

Video ini diduga terekam pada saat GA keluar dari kantor polisi setelah melakukan pemeriksaan beberapa waktu lalu.

Pemeriksaan itu dilakukan sebelum GA ditetapkan sebagai tersangka atas kasusnya.

Unggahan video ini ada pada akun cuitan, @MafiaWasit, pada hari Jumat, (29/12/2020).

Aktivis dari Yayasan Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) Solo, Fitri Haryani memberi tanggapan atas perlakuan yang diduga dilakukan oleh media.

Fitri menyebut perlakuan itu termasuk bentuk seksisme.

"Bentuk dari seksisme baik dalam pikiran maupun perilaku yang dilakukan seseorang."

"Karena melabelkan perempuan sebagai pemuas nafsu seksual," kata Fitri kepada Tribunnews, Jumat (1/1/2020).

Baca juga: Cara Daftar BLT UMKM Tahun 2021, Syarat & Proses Pencairan Banpres BPUM Rp 2,4 Juta, Kuota Banyak

Baca juga: Kabar Mengejutkan PB IDI Beber Indonesia di Puncak Penularan Covid-19, Kematian Nakes Tertinggi Asia

Menurutnya perlakuan itu bersifat diskriminatif dan bagian dari kekerasan.

"Perilakuan yang sangat diskriminatif pada perempuan dan bagian dari bentuk kekerasan terhadap perempuan," ujar aktivis perempuan ini.

Ia juga menyayangkan sikap perlakuan jika kata ini diduga terucap dari seorang awak media.

"Sangat disayangkan kalau kata tersebut keluar dari yang diduga seorang wartawan."

"Sebagai pewarta dimana memiliki peran penting untuk menuliskan berita, yang memiliki tujuan pembebasan dan membangun prespektif kemanusiaan," kata Fitri.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved