Pria Diduga Bunuh Diri di Samarinda

Dua Hari Sebelum Ditemukan Tewas Tergantung, Korban Pinjam Ponsel ke Tetangga untuk Telpon Ibunya

Penemuan jasad seorang pemuda bernama Darroji (20) di lingkungan RT 77 No. 66, Jalan Manunggal, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samari

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Jenazah Darroji (20) yang ditemukan tergantung di kamar rumah yang didiaminya di Jalan Manunggal RT. 77 No.66 Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, dievakuasi Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda bersama Relawan Inafis dibantu Relawan Gabungan Kota Samarinda, Selasa (5/1/2021) malam. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Penemuan jasad seorang pemuda bernama Darroji (20) di lingkungan RT 77 No. 66, Jalan Manunggal, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, menggegerkan warga sekitar. 

Salah seorang tetangga yang biasa berkomunikas dengan korban secara intens adalah Ira Rahmatiah (38).

Ia mengaku ponselnya sempat dipinjam pemuda tersebut untuk menelpon ibunya yang tinggal di Kalimantan Selatan.

Ira mengaku terkejut atas kabar duka tersebut.

Baca juga: Gubernur Kaltim Ditanya Jatah Vaksin, Isran Noor: Aku Ini Masih Muda, Umur 36 Tahun jadi Tidak Perlu

Baca juga: Pemberlakuan Rapid Test Antigen, Tengok Reaksi Penumpang di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan

Baca juga: Walikota Balikpapan Rizal Effendi Beber Alasan Rapid Antigen Belum Berlaku di Jalur Laut

Dia tinggal tak jauh dari rumah kayu yang didiami Darroji seorang diri, setelah sang kakaknya menikah dan ikut bersama suaminya.

Tempat tinggal Ira hanya berjarak sekitar 20 meter di samping kanan rumah korban yang tewas diduga gantung diri itu, tepatnya di rumah bangsalan (kontrakan) pintu nomor 6.

Ira sudah 5 tahun mendiami rumah bangsalan itu dan bertetangga dengan keluarga sang pemuda sehingga menjadikannya akrab dan seperti saudara.

Bahkan, ketika Darroji tidak memiliki alat komunikasi, Ira bersedia meminjamkan ponsel suaminya untuk digunakan menanyakan kabar ibu atau sanak saudara yang tak lagi tinggal satu atap lantaran memiliki keluarga masing-masing.

"Jadi ada empat bersaudara, yang paling tua perempuan, yang kedua baru nikah itu (Darmi), yang ketiga almarhum (Darroji), baru terakhir saudara laki-lakinya masih SD tinggal bersama ibunya," ujar Ira ditemui TribunKaltim.co, Selasa (5/1/2021) malam.

Sebelum ditemukan tewas tergantung di kamar, Ira mengaku korban sempat berniat pinjam ponselnya untuk menelpon sang ibu.

Baca juga: Polisi Pastikan Pria Tewas di Big Mall Samarinda Akibat Bunuh Diri, Lompat di Ketinggian 14 Meter

Baca juga: DETIK-DETIK Pria Jatuh di Parkiran Big Mall Samarinda, Bongkar CCTV, Terkuak Penyebab Korban Tewas

Baca juga: Kepolisian Beber Pria yang Terjatuh di Parkiran Big Mall Samarinda Sebelum Ditemukan Terkapar

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (2/1/2020) pagi, hanya ia tidak bisa mengingatnya.

Tetapi ponsel yang akan dipinjamkan masih dipakai suami Ira, sehingga Darroji kembali ke rumahnya.

Darroji datang kembali pada malam harinya, dan ketika itu ponsel diberikan, sekitar setengah jam atau 45 menit, pemuda itu berbincang dengan sang ibu melalui sambungan telpon.

"(Tempat tinggal saya) Bangsal nomor enam, terakhir ketemu malam minggu tanggal 2 Januari pagi. Dia (Darroji) datang ke rumah, pinjam HP mau ngomong sama mamanya, cuman HP dipakai (suami saya). Lalu kembali malamnya, malam minggu itu telponan sama mamanya," ujar Ira.

Ira menuturkan, korban memang tak memiliki ponsel.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved