Mata Najwa

Blak-blakan di Mata Najwa, Najwa Bahas Vaksin Pejabat & Rakyat, Menkes: Tunggu 6 Ribu Tewas Sebulan?

Blak-blakan di Mata Najwa, Najwa Shihab bahas vaksin pejabat & rakyat, Menkes: Tunggu 6 ribu tewas sebulan?.

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Capture YouTube Mata Najwa
Menkes Budi Gunadi Sadikin bahas soal vaksin Virus Corona di Mata Najwa 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Kesehatan yang baru, pengganti Terawan Agus Putranto, Budi Gunadi Sadikin blak-blakan membahas vaksin Virus Corona.

Diketahui, Indonesia mendatangkan banyak vaksin Virus Corona merk Sinovac buatan China.

Tak sedikit pihak yang meragukan kualitas Sinovac, lantaran belum mengantongi izin penggunaan darurat dari BPOM.

Di acara Mata Najwa, Menkes mendapat pertanyaan vaksin yang akan digunakan pejabat.

Najwa Shihab membacakan pertanyaan netizen yang masuk terkait kualitas vaksin gratis untuk rakyat.

Apakah juga vaksin yang sama disuntikkan ke pejabat?

Baca juga: Siap-siap, Jokowi Sudah Buka Opsi Lockdown Indonesia, Jawa-Bali Sudah Diperketat, Ekonomi Memburuk?

Baca juga: Anies Tak Tinggal Diam Lihat Risma Blusukan, Identitas Tunawisma Disorot, Jakarta Diserbu Pemulung?

Baca juga: Akhirnya Gisel Minta Maaf ke Gading Marten & Wijin, Bahas Video Syur 19 Detik Masa Lalu dengan Nobu

Baca juga: Cerdik di Mata Najwa, Cara Menkes Budi Sadikin Jawab Jebakan Pertanyaan Najwa Shihab Soal Background

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dihujani pertanyaan soal vaksin saat hadir sebagai narasumber dalam acara Mata Najwa pada Rabu malam (6/1/2021).

Pada acara yang membahas seputar kebijakan kesehatan di tengah covid-19, Najwa Shihab mencecar pengganti Terawan Agus Putranto dengan beragam pertanyaan.

Dilansir dari video YouTube Najwa Shihab, satu diantara pertanyaan Najwa Shihab berkaitan dengan program vaksinasi corona yang kian dekat.

Meski demikian, terdapat enam vaksin covid-19 yang akan digunakan di Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 Tahun 2020.

Dari keenam vaksin covid-19 yang digunakan di Indonesia, ada beberapa yang sudah menyelesaikan uji klinis dengan efektivitas melebihi 90 persen.

Dengan kondisi tersebut, Najwa Shihab lantas membacakan pertanyaan dari netizen mengenai kekhawatiran atas vaksin yang akan diberikan.

Dengan kondisi tersebut, Najwa Shihab lantas membacakan pertanyaan dari netizen mengenai kekhawatiran atas vaksin yang akan diberikan.

"Pertanyaan dari akun kauman_lallana. Kita tahu masyarakat Indonesia dapat vaksin gratis. Permasalahannya Indonesia memesan vaksin tak hanya satu.

Jadi pertanyaannya masyarakat biasa nanti diberikan vaksin buatan siapa?

Jangan-jangan pejabat mendapatkan vaksin kualitas terbaik," ucap Najwa Shihab.

"Sinovac dari China sudah datang di Januari-Maret, jadi nanti siapapun yang divaksin duluan pasti mendapatkan vaksin tersebut, termasuk saya," aku Budi Gunadi Sadikin.

Mendengar hal tersebut, Najwa Shihab pun menyoroti vaksin yang akan digunakan Presiden Jokowi.

"Dan Pak Jokowi?" cecar Najwa Shihab.

"Ya betul. Sekarang pertanyaannya vaksinnya bagus atau tidak?

Yang lebih baik merek apa?

Saya tanya sama semua ahli epidemiologi, yang penting itu safetynya bagaimana dan hal itu sudah kelihatan di clinical trial pertama dan kedua.

BPOM menyetujui atau tidak, apa yang ada itu harus cepat digunakan," jelas Budi Gunadi.

Baca juga: Hasil Liga Italia, Dibantu Juventus Inter Milan Gagal Geser AC Milan, Conte Marah Dikalahkan Ranieri

Budi mengingatkan, vaksinasi harus cepat dilakukan karena sekitar 150-200 jiwa melayang per hari di tengah Pandemi covid-19.

"Satu bulan bisa mencapai 6 ribu jiwa meninggal.

Kita mau tunggu 6 ribu jiwa mati tiap bulan untuk menunggu vaksin yang bagus?

Saya rasa tak manusiawi," papar Budi Gunadi.

Budi menjelaskan, semua vaksin yang telah masuk clinical trial 3 dan masuk ke dalam list WHO maka keamanannya telah teruji.

Tak hanya itu, vaksin yang masuk ke Indonesia juga sudah disetujui BPOM, yang berarti semua merek sama saja.

"Yang paling cepat yang kita ambil," aku Budi Gunadi.

Jokowi Disuntik Vaksin

Presiden Joko Widodo kembali menyatakan bahwa dirinya akan menjadi orang Indonesia pertama yang divaksin covid-19.

Rencananya, vaksinasi mulai dilakukan pada minggu kedua Januari 2021 atau pekan depan.

"Insya Allah nanti minggu depan ini dimulai, sudah dimulai disuntik vaksin.

Nanti yang pertama kali disuntik saya," kata Jokowi dalam acara pemberian bantuan modal kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Hasil Liga Italia, Dibantu Juventus Inter Milan Gagal Geser AC Milan, Conte Marah Dikalahkan Ranieri

Kendati demikian, kata Jokowi, pelaksanaan vaksinasi masih menunggu izin penggunaan darurat atau izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Jika Izin sudah terbit, vaksin pertama kali akan disuntikkan Ke Jokowi.

Setelahnya, vaksin diberikan kepada para tenaga medis.

"Kita diharapkan nanti (EUA) minggu ini atau minggu depan keluar, setelah itu mungkin sehari atau dua hari setelah itu langsung saya disuntik yang pertama vaksinnya," ujar Jokowi.

"Kemudian dokter dan perawat, kemudian seluruh masyarakat," tuturnya.

Jokowi menyebutkan, dirinya ingin membuktikan vaksin covid-19.

Oleh karena itu, sejak awal ia mengatakan bakal jadi orang Indonesia pertama yang divaksin.

Menurut Jokowi, vaksin dibuktikan dari proses uji klinis yang tidak dilakukan hanya sekali dua kali, tetapi berulang kali.

Dengan berjalannya program vaksinasi, Jokowi berharap situasi segera kembali normal..

Baca juga: Live Streaming & Bocoran My Lecturer My Husband Episode 7, Perhatian Kecil Arya Buat Inggit Berdebar

Namun demikian, ia menyebut bahwa butuh waktu yang tidak tepat untuk menyuntik 70 atau 182 juta penduduk Indonesia.

"Kita akan bekerja terus, kita berharap nanti kurang selama satu tahun itu bisa kita selesaikan," katanya.

(*)

Artikel ini telah tayang dengan judul Respon Menkes Budi Gunadi soal Vaksin untuk Pejabat Lebih Bagus, Najwa Shihab Soroti Presiden Jokowi, https://jakarta.tribunnews.com/2021/01/07/respon-menkes-budi-gunadi-soal-vaksin-untuk-pejabat-lebih-bagus-najwa-shihab-soroti-presiden-jokowi?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved