Virus Corona di Nunukan

Bupati Nunukan Asmin Laura Bakal Berikan Vaksin Sinovac ke Perusahaan Terdampak, Ini Alasannya

Bupati Nunukan, Asmin Laura bakal berikan vaksin Sinovac kepada perusahaan terdampak Covid-19 di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/FELIS
Bupati Nunukan, Asmin Laura bakal berikan vaksin Sinovac kepada perusahaan terdampak Corona atau Covid-19 di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Bupati Nunukan, Asmin Laura bakal berikan vaksin Sinovac kepada perusahaan terdampak Corona atau Covid-19 di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

Menurut orang nomor satu di Nunukan itu, saat ini kluster terbanyak di Kabupaten Nunukan yakni perusahaan.

Diketahui, kluster PT MIP sebesar 50,91 persen. Kemudian disusul oleh kluster keluarga sebesar 11,94 persen. Sedangkan dan lain-lain sebesar 20,52 persen.

"Karena vaksin itu sifatnya terbatas, maka kita fokus untuk masyarakat yang mau saja dulu, utamanya daerah yang rawan seperti perusahaan" kata Asmin Laura kepada TribunKaltara.com, Kamis (07/01/2021), pukul 11.00 Wita.

Baca juga: Satgas Pamtas Yonif 623/BWU Musnahkan 754 Botol Miras di Nunukan

Baca juga: Kasus Baru Positif Covid-19 Capai 36 Orang di Nunukan, Didominasi dari Transmisi Lokal

Baca juga: Nunukan Masuk Zona Oranye, Pembelajaran Semester Genap Digelar Mulai 4 Januari dengan BDR

Kendati begitu, Asmin Laura mengaku belum mengetahui jumlah vaksin Sinovac yang akan dikirim ke Nunukan.

Dia meminta kepada dinas terkait untuk terus mengikuti perkembangan penyaluran vaksin Sinovac tersebut.

"Kami belum dapat kabar berapa banyak vaksin yang akan dikirim ke Nunukan, belum ada kabar,'' ujarnya.

Asmin Laura, Bupati Nunukan
Asmin Laura, Bupati Nunukan (TRIBUNKALTIM.CO)

Masih menunggu konfirmasi dari Provinsi. Saya minta dinas terkait mengikuti terus perkembangan.

Di internal Pemkab Nunukan juga akan melakukan pertemuan internal lagi untuk memastikan semuanya," ucapnya.

Bahkan, untuk mengindari informasi simpang siur yang diterima oleh masyarakat Kabupaten Nunukan perihal vaksin Sinovac.

Baca juga: Pria di Nunukan Nekat Curi Uang Rp 500 Ribu Buat Bayar Utang, Timah Panas Tembus Betis Kanannya

Baca juga: Pasokan Darah di PMI Nunukan Kaltara Berkurang, P2D2S UDD Sebut Pendonor Takut Keluar Rumah

Baca juga: 5 Prioritas Polres Nunukan di Tahun 2021, Sekarang Masih Kekurangan Personel Polisi

Ia rencanakan akan membentuk satu tim mulai tingkat kecamatan, kelurahan atau desa sampai ke tingkat RT untuk mensosialisasikan terkait vaksin Sinovac itu ke masyarakat.

Tak hanya itu, Asmin Laura juga mengatakan, ia bakal siap jika orang pertama yang menerima vaksin Sinovac adalah dirinya.

"Insyallah saya siap jadi orang pertama. Nanti kita lihat mekanismenya seperti apa. Untuk mengawali semuanya itu kita harus rapatkan dulu seperti apa juknisnya. Agar masyarakat satu pemahaman soal vaksin itu, kita akan bentuk tim sampai tingkat RT untuk sosialisasi" ungkapnya.

Sekadar diketahui, sebanyak 10.680 dosis vaksin Sinovac saat ini berada di Gudang Farmasi, Dinas Kesehatan Kalimantan Utara (Kaltara), Tanjung Selor.

Informasi yang dihimpun, dari 7.806 tenaga kesehatan (Nakes) di Kaltara yang terdaftar sebagai penerima vaksin Sinovac, sebanyak 1.931 Nakes tersebar di Nunukan, Kabupaten Tana Tidung sebanyak 442 Nakes, Tarakan 2.500 Nakes, Bulungan 1.601 Nakes.

Baca juga: Paslon Nomor Urut 2 di Pilkada Nunukan Gugat KPU ke MK, Tuding Ada Pemilih Siluman

Baca juga: NEWS VIDEO Surat Suara Pilgub Tiba di Kaltara, Distribusi ke Nunukan dan Tarakan Gunakan Speedboat

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Bontang, Pasien Covid-19 Melonjak, Rumah Sakit Kewalahan, Ruang Isolasi Penuh

Namun, saat dikonfirmasi sejak 5 Januari lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan enggan berikan komentar apapun soal vaksin Sinovac tersebut.

Waspada Virus Corona Varian Baru

Muncul varian baru Corona, Menristek minta waspadai, fakta bukti penularan di Indonesia belum ada.

Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro meminta masyarakat mewaspadai varian baru virus Corona yang ditemukan di Inggris.

Menurutnya, kewaspadaan perlu ditingkatkan untuk mencegah tingginya penularan, akibat varian baru virus covid-19 atau Corona ini.

"Kita harus sangat waspada dengan peningkatan kasus positif dan juga infeksi yang tinggi kita harus menjaga varian ini tdk sampa ikut membuat keadaan makin berat," ujar Bambang yang disiarkan channel Youtube BNPB, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kutai Barat, Jelang Natal 2020, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia 8 Orang

Baca juga: Pendeta GPIB Maranatha Tanjung Selor: Jemaat Harus Kuat, Yakin Pandemi Corona akan Kita Lewati

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, BI Beri Hibah Mobil Operasional Vaksinasi Covid-19

Bambang mengungkapkan saat ini belum ada penelitian yang menunjukan varian baru virus Corona ini telah muncul di Indonesia.

"Tetapi saat ini kita simpulkan belum ada bukti yang membuktikan varian ini sudah ada di Indonesia, belum ada bukti," tutur Bambang.

Meski begitu, Bambang meminta seluruh pihak untuk mewaspadai varian baru dari virus Corona ini. Terlebih, menurutnya, fasilitas penelitian molekuler yang dimiliki oleh Indonesia tidak secanggih di Inggris.

Dirinya mengatakan saat ini pemerintah masih mendalami jenis baru varian baru virus Corona ini.

"Meskipun belum ada bukti bahwa varian ini meningkatkan keparahan penyakit, namun bukan berarti itu pasti seperti itu, karena ini masih butuh informasi dan penelitian lebih lanjut," ucap Bambang.

Baca juga: Jenis Baru Virus Corona Muncul di Inggris, Menyebar Lebih Cepat, Bagaimana Gejalanya

Baca juga: Dokter di Jepang Ingatkan Tahun Baru Jangan ke Luar Rumah, Virus Corona tak Mengenal Tutup Tahun

Baca juga: Pasien Dirawat Akibat Corona Melonjak, Ruang Isolasi Covid-19 di Balikpapan Nyaris Penuh

Selain itu, dua negara tetangga Indonesia, yakni Singapura dan Australia. Sehingga Bambang meminta masyarakat tetap waspada terhadap varian baru virus Corona ini.

"Kalau kita lihat ada dua negara tetangga kita yang kedatangan virus ini. Pertama Australia kemudian baru saja Singapura. Kasusnya satu orang, tapi itu artinya kita mesti berhati-hati karena kasusnya semakin dekat dengan kita," pungkas Bambang.

(TribunKaltara.com/Felis)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved