Virus Corona di Kutim
Tak Dapat Jatah Vaksin Sinovac pada Tahap Pertama, Penundaan Vaksinasi di Kutim Ubah Jadwal Kegiatan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dr Bahrani Hasanal mengatakan, jika Kutim tidak mendapatkan jatah vaksin sinovac tahap p
Apalagi diketahui di sini banyak aktivitas industri, jika kurang diperhatikan bisa berdampak pada pendapatan devisa negara.
Maski sebenarnya vaksinisasi tahap pertama ini hanya untuk Tenaga kesehatan (Nakes), tetapi hal itu memiliki pengaruh.
"Iya memang untuk nakes. Tetapi kalau semisalnya, kasus melonjak, banyak karyawan yang terjangkit. Saat ditangani nakes juga ikut terpapar. Otomatis akan kewalahan. Nah pasti berdampak banyak ke perusahaan. Bisa-bisa nanti berpengaruh pada produksi," ujar Basri Rase saat dikonfirmasi, Rabu (13/01/2021).
Selain itu, ia juga menyoal kuota vaksi yang angkanya terlalu sedikit.
Menurutnya, perlu ada jatah juga untuk karyawan dan pegawai di lingkup pemerintahan.
Distribusi vaksin di tahap kedua, ia berharap agar kuota vaksin sinovac bisa lebih banyak lagi.
"Iya harus ditambah, masa cuman 1.600. Itu cuman cukup untuk 800 orang. Harus dibanyakin lagi," ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Aji Erlynawati mengemukakan, pembatalan distribusi vaksin lantaran Pemprov Kaltim memprioritaskan untuk Kutai Kartanegar dan Samarinda.
Alasannya karena di sana lebih banyak orang yang terpapar Virus Corona ( covid-19 ).
"Itu otoritas Pemprov Kaltim. Kalau alasannya sih, katanya sengaja diprioritaskan dulu yang di sana karena kasusnya lebih banyak," tuturnya.
(TribunKaltim.co/Dini Anggita)