Breaking News

Berita Nunukan Terkini

Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg di Nunukan Bantah Jual Rp 70 Ribu Per Tabung

Sebuah pangkalan gas elpiji 3 kg di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) membantah menjual Rp70 ribu per tabung.

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/FELIS
Warga Nunukan antre gas Melon di sebuah pangkalan, Jalan TVRI Nunukan, Kalimantan Utara, belum lama ini.TRIBUNKALTIM.CO/FELIS 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Sebuah pangkalan gas elpiji 3 kg di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) membantah menjual Rp 70 ribu per tabung.

Diketahui, harga jual gas melon yang sudah ditetapkan menjadi HET Kabupaten Nunukan berdasarkan keputusan Gubernur Kaltara No 188.44/K.367/2015, yakni Rp 16,5 per tabung.

Muli pemilik pangkalan tabung gas Elpiji 3 kg di bawah PT Karyalim Jasa Utama, Jalan TVRI, RT 01, Kelurahan Nunukan Timur, mengaku harga jual yang ia berikan kepada warga sekitar tak pernah di atas harga eceran tertinggi yakni Rp 16,5 ribu.

Baca juga: Harga Gas 3 Kg di Nunukan Tembus Angka Rp 70 Ribu per Tabung, Pertamina Kalimantan Angkat Bicara

Baca juga: Ketua DPRD Nunukan Sebut Banyak ASN Keluyuran pada Jam Kerja, Begini Respons Kepala BKPSDM

"Harga jual di pangkalan sudah sesuai HET yaitu Rp 16,5 ribu. Tapi kadang warga kasih uang Rp 20 ribu dan tidak mau ambil kembaliannya. Kata mereka daripada beli ke pengecer mahal. Kalau uang Rp 500 memang sudah tidak ada. Saya selalu siapkan uang seribu untuk kembalian, tapi mereka kadang tidak ambil mau ambil," kata Muli kepada TribunKaltim.Co, Jumat (15/01/2021).

Muli mengatakan, ia tak pernah menjual tabung gas elpiji 3 kg kepada warga sekitarnya melebihi batas yang sudah ditetapkan.

Namun berbeda halnya dengan pelaku usaha mikro kecil dan menengah, yang mana ia terpaksa menjual maksimal 4 tabung gas elpiji 3 kg.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Nunukan, Bertambah 8 Pasien Positif Covid-19 dan Sembuh 13 Orang

Baca juga: Anggota DPRD Nunukan PAW Peroleh 99 Suara pada Pileg 2019, Begini Tanggapan Darmawansyah

"Saya utamakan warga di sini, tidak ada yang tidak dapat. Satu orang maksimal dapat dua tabung, tapi kalau pedagang kue dan penjual cireng biasanya dapat paling banyak 4 tabung, karena mereka mengeluh tidak cukup. Kebijakan Pertamina diawal begitu, untuk pedagang usaha mikro tidak masalah kalau sampai 4 tabung. Saya tidak tau kalau ada kebijakan yang baru," ucapnya.

Menurut Muli, warga yang membeli tabung gas Elpiji 3Kg di tempatnya, tidak hanya keluarga dari rumah tangga miskin melainkan profesi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) pun membeli.

Saat ditanya soal harga gas melon hingga Rp 70 ribu per tabung, ia menepis tak menjual dengan harga seperti itu.

Baca juga: Gara-gara Maju Pilkada 2020, DPRD Nunukan Resmi Lantik 2 Anggota PAW, Ini Pesan Rahma Leppa

Baca juga: Hilangkan Trauma Anak Korban Kebakaran Rumah di Nunukan, 2 Komunitas Bentuk Posko Healing

"Tim pengawas dari Pemerintah Daerah mestinya turun mengawasi, kami di sini mana mana warga yang layak dapat mana yang tidak. Mereka marah kalau kami tidak kasi tabung. Kami dibenci sama warga kalau tidak dikasi. Soal harga gas Melon Rp70 ribu per tabung, itu terjadi di pengecer. Saya tidak jual harga begitu. Kan ada tim pengawas pemerintah ya mungkin bisa cek langsung ke pengecer," tuturnya.

Sementara itu, Muli mendapatkan jatah distribusi tabung gas elpiji 3 Kg dari agen sebanyak 500 tabung.

Kendati begitu, sudah 10 hari stok tabung gas Melon di pangkalan miliknya sudah habis.

"Jatah saya 500 tabung kadang ada tambahan. Terakhir 10 hari lalu datang sedikit, hanya 300 tabung saja. Ini belum datang lagi, saya juga tidak tau kenapa belum datang," ungkapnya.

(TribunKaltim.Co/ Felis)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved