Berita Nasional Terkini
Tri Rismaharini Jadi Mensos Ngaku Suara Habis, Tensi Darah Naik, Soal Blusukan Risma Bawa Nama Tuhan
Tri Rismaharini diangkat presiden Joko Widodo alias Jokowi jadi Menteri Sosial, di hadapan anggota DPR RI dirinya mengaku marah setiap hari
TRIBUNKALTIM.CO - Tri Rismaharini diangkat presiden Joko Widodo alias Jokowi jadi Menteri Sosial, di hadapan anggota DPR RI dirinya mengaku marah setiap hari, sehingga suara habis, bahkan tensi darah naik.
Nah, kalau soal blusukan Risma sampai membawa nama Tuhan di hadapan para wakil rakyat di Senayan.
Apa yang ia lakukan sejak diangkat menjadi menteri sosial bukanlah settingan.
Perilaku Risma memang seperti itu sejak ia memimpin Surabaya sebagai walikota.
Namun diakui Risma, sejak diangkat jadi Menteri Sosial, dirinya banyak mengalami perubahan.
Seperti intensitas marah Risma jauh lebih tinggi ketimbang saat menjabat sebagai walikota Surabaya.
Baca juga: Ramalan Zodiak Jumat 15 Januari 2021, Cancer Jangan Pelit
Baca juga: AC Milan Bingung Cari Pengganti Ibrahimovic, Striker Minim Kontribusi Cagliari Kini Diincar
Baca juga: Bukan Hanya Dekat, IPW Ungkap Alasan Khusus Jokowi Pilih Listyo Sigit Calon Kapolri Ganti Idham Azis
Baca juga: Update Sriwijaya Air: Tim Gabungan Kumpulkan Jasad Korban di 239 Kantong, Begini Detailnya
Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini menceritakan berbagai perubahan yang ia alami sejak menjabat sebagai menteri.
Mantan Wali Kota Surabaya itu menuturkan, suaranya hampir habis karena sering berteriak dan marah saat menjalankan tugasnya.
"Tiap hari saya marah, makanya suara saya habis bukan karena apa-apa, tapi saya teriak terus. Tapi harus saya lakukan, daripada saya dimarahi Bapak, Ibu (angggota DPR) di sini," kata Risma, dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Rabu (13/1/2021).
Risma juga mengaku sempat mengalami tekanan darah tinggi 170 mmHg karena tugas yang diembannya tidaklah mudah.
"Saya kemarin sampai saya cek tekanan darah, enggak pernah 170, saya pulang kepala saya panas sekali, jadi sekali lagi saya mencoba, bagaimana pun tidak bisa bergerak seenaknya," ucap Risma.
Dalam rapat tersebut, Risma memaparkan sejumlah kendala terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) yang belum optimal.
Salah satunya karena kendala Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang tidak lengkap.
Persoalan selanjutnya, DTKS tersebut tidak terkoneksi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
"Ini sekarang jadi konsentrasi saya dengan daerah untuk melengkapi, karena data tidak terkoneksi dengan NIK, sekarang ini jadi PR kami," kata Risma.
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 SD/MI Tema 5 Halaman 2,3,4,5 : Pahlawan Kebanggaanku