Mata Najwa

Mata Najwa Malam Ini Sorot Banjir di Kalsel, Memang Ada Hujan tapi Jangan Lupa Susutnya Hutan

Acara Mata Najwa malam ini, Rabu (20/1/2021), akan menyoroti musibah banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Editor: Syaiful Syafar
BANJARMASIN POST/AYA SUGIANTO
Warga Desa Kelampayan Ulu, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dievakuasi dari pemukiman mereka yang dilanda banjir untuk mencari tempat dataran tinggi, Minggu (17/1/2021). Musibah banjir di Kalsel akan dibahas pada acara Mata Najwa edisi Rabu (20/1/2021). 

*Disclaimer: Link Streaming Trans 7 acara Mata Najwa hanya informasi untuk pembaca. TribunKaltim.co tidak bertanggung jawab terhadap kualitas siaran.

Benarkah Penyusutan Hutan Kalimantan Separah Itu?

Diberitakan Kompas.com, sebuah unggahan berupa gambar peta wilayah hutan Kalimantan yang terlihat semakin menyusut dari tahun ke tahun ramai di media sosial.

Gambar itu bisa dijumpai salah satunya di unggahan akun Facebook atas nama Ahmad Turamsili pada Sabtu (16/1/2021).

Dalam gambar tersebut, ditampilkan kondisi hutan Kalimantan sejak 1950 hingga 2020.

Baca juga: Cerdik di Mata Najwa, Cara Menkes Budi Sadikin Jawab Jebakan Pertanyaan Najwa Shihab Soal Background

Pada 1950, hutan pulau Kalimantan (hijau tua) digambarkan masih mendominasi sebagian besar wilayah pulau tersebut.

Kemudian, berturut-turut dari tahun 1985, 2000, 2005, 2010, dan 2020, terlihat bahwa area hutan (hijau tua) semakin mengecil.

Penggundulan hutan dikaitkan sebagai penyebab terjadinya banjir yang kini melanda wilayah Kalimantan Selatan, dan menyebabkan lebih dari 20.000 warga harus mengungsi.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, gambar yang beredar itu bukan berasal dari hasil penginderaan jauh LAPAN.

Kendati demikian, Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh sudah melakukan analisis deforestrasi, dan menurutnya hasilnya tidak separah gambar yang beredar.

"Data yang diperoleh LAPAN bersama Kementerian Kehutanan dan mitra lainnya, deforestrasi tahun 2000 dan 2010 tidak seekstrem gambar yang beredar di medsos," kata Thomas saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).

Baca juga: Jaringan Internet Lelet, Katarina Terpaksa Wisuda Online di Hutan, Ayah dan Ibu Setia Mendampingi

Thomas kemudian menyertakan gambar citra satelit pulau Kalimatan antara tahun 2000 hingga 2012.

Gambar wilayah hutan Kalimantan versi LAPAN
Gambar wilayah hutan Kalimantan versi LAPAN (LAPAN)

Thomas menambahkan, untuk tahun 2020, LAPAN belum melakukan analisis terhadap deforestasi yang terjadi di wilayah pulau Kalimantan.

Ada penyusutan ada penambahan

Mengutip laporan Ringkasan Eksekutif, Program Penginderaan Jauh INCAS: Metodologi dan Hasil, yang dipublikasikan pada Juni 2014 oleh LAPAN, tercatat terjadi penyusutan hutan, serta penambahan hutan pada periode 2000-2012 untuk pulau Kalimantan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved