Banjir di Nunukan
Banjir di Sembakung Nunukan Naik jadi 2,70 Meter, Suplai Air Bersih Bagi Warga Terus Dilakukan
Setelah diguyur hujan seharian kemarin, banjir di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) kembali naik
"Sembari menunggu bantuan logistik, kami fokus mendata logistik yang sudah masuk ke posko, penyemprotan disenfektan, suplai air bersih dan bersihkan fasiltas umum, pendidikan, kantor pemerintahan, termasuk sarana lainnya yang terdampak banjir," ungkapnya.
Adapun 8 desa di Sembakung yang terdampak banjir yakni:
- Tagul: 125 KK, 496 jiwa.
- Lubakan: 142 KK, 451 jiwa.
- Atap: 802 KK, 2.891 jiwa
- Manuk Bungkul: 116 KK, 435 jiwa.
- Tujung (lama) : 105 KK, 389 jiwa.
- Pagar: 106 KK, 390 jiwa.
- Labuk: 91 KK, 359 jiwa.
- Butas Bagu: 110 KK, 343 jiwa.
Fasilitas pendidikan yang terendam banjir yakni:
- SD: 9 gedung
- SMP: 2 gedung
- SMA: 1 gedung
Fasilitas kesehatan yang terendam banjir yakni ada 8 Pustu.
Sebanyak 11 sarana ibadah terendam banjir (Gereja dan Masjid). Sarana lainnya ada 28 bangunan.
Sawah yang terendam banjir sekira 335,75 Ha. Hewan ternak yang mati yakni Sapi: 211 ekor, dan Kambing: 43 ekor.
Bantuan Sembako Bagi Korban Banjir di Sembakung Nunukan
Sebanyak 48 ton sembako tiba di Pelabuhan Gn Patag, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Jumat (22/01/2021), pukul 02.30 Wita.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) salurkan bantuan sembako sebanyak 48 ton untuk 8 desa di Sembakung yang terdampak banjir.
Dari 48 ton sembako itu terdiri dari 8 jenis mulai beras sebanyak 18 ton dan sembako lainnya seperti gula, mie instan, dan lainnya sekira 30 ton.
"Saya dan anggota beserta logistik tiba dini hari, pukul 02.30 Wita di posko penanganan banjir. Pemda berikan bantuan logistik yang terdiri dari 8 jenis mulai beras 18 ton, kalau seperti gula, mie instan dan lainnya sekira 30 ton," kata Kabid Kedaruratan BPBD Nunukan, Hasanuddin kepada TribunKaltara.com, pukul 08.30 Wita melalui telepon seluler.
Informasi yang dihimpun, banjir kiriman Malaysia sejak 2 Januari lalu itu membuat sebanyak 948 rumah di 8 desa Sembakung terendam banjir, dan ada 1.552 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 5.682 jiwa ikut terdampak banjir.
Menurut pria yang akrab disapa Hasan itu, ia turunkan 40 personel untuk membantu menyalurkan logistik bagi korban terdampak banjir di 8 desa sekaligus.
Kendati begitu, untuk sementara hanya Desa Atap yang bisa dijangkau relawan banjir, sedangkan 7 desa lainnya harus disusuri menggunakan perahu.

"Untuk saat ini kegiatan hanya bisa dilakukan di Desa Atap, karena hanya itu yang bisa dijangkau sementara waktu. 7 desa lainnya akan disusuri menggunakan perahu. Dan juga 60 persen korban terdampak banjir ada di Desa Atap. Kami upayakan segera mengcover 8 desa baik dari segi logistik maupun penyemprotan cairan disenfektan ke 948 rumah," ucapnya.