Berita Nasional Terkini

TERKUAK Video Kepala Puskesmas Bone Teriak-teriak saat Vaksinasi Covid-19, Fobia Jarum Sejak Kecil

Awaludin Rahim, Kepala Puskesmas di Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo mendadak viral di media sosial. Sebabnya, Awaludin Rahim teriak-teriak

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
ILUSTRASI - Rumah Sakit Inche Abdoel Moeis Samarinda menggelar vaksinasi bagi tenaga medis, Kamis (14/1/2021) di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO - Awaludin Rahim, Kepala Puskesmas di Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo mendadak viral di media sosial.

Sebabnya, Awaludin Rahim teriak-teriak saat akan menjalani vaksinasi Covid-19.

Ia berteriak lantaran fobia dengan jarum suntik.

Peristiwa ini terjadi di Rumah Sakit Toto Kaliba, Kamis (21/1/2021) lalu.

"Saya memberanikan diri untuk divaksinasi. Bukan berarti saya takut dengan Vaksin, melainkan karena fobia dengan jarum," ujar Awaludin, Sabtu (23/1/2021), seperti dilansir dari Kompas TV.

Menurutnya, fobia terhadap jarum dialami sejak kecil kala menjalani perawatan di rumah sakit.

Kala itu, Ia mengaku suntikan dari petugas kesehatan terasa sangat sakit sehingga akhirnya menimbulkan trauma.

Kendati sempat berteriak-teriak kala menjalani vaksin, Awaludin akhirnya memastikan vaksin virus corona aman.

Selain sudah mmelalui uji klinis, vaksin itu sudah ada legalitas dari MUI.

"Yang ketiga, sudah ada registrasi dari Balai POM, aman untuk kita melaksanakan vaksinasi," ujar dia.

Baca juga: Ditodong Karni Ilyas Pertanyaan Soal Penanganan & Vaksin Covid-19, Reaksi Sudjiwo Tedjo Mengejutkan

Baca juga: Sehari Usai Divaksin Covid-19, Dokter di Palembang Meninggal di Mobil, Diduga Karena Jantung

Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo mencatat sudah 259 orang telah mengikuti program vaksinasi Covid-19.

Lokasi penyuntikan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila.

Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menerima 9.760 dosis vaksin.

Tahap awal, vaksin dilakukan di tiga wilayah yakni Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo.

Meninggal Seusai Vaksin

Sehari usai menjalani vaksin covid-19, seorang dokter di Palembang, Sumatera Selatan  berinisial JF (49) ditemukan meninggal dunia.

Ia ditemukan meninggal di dalam mobilnya pada Jumat (22/1/2021).

Ternyata kematian dokter di Palembang ini bukan karena divaksin namun terkena serangan jantung. 

Baca juga: Kasus Covid-19 tak Kunjung Turun, Walikota Balikpapan Sebut PPKM Kemungkinan Diperpanjang

Baca juga: Kebakaran Terjadi di Warung Makan Samarinda, Api Diduga Berasal dari Kompor yang Masih Menyala 

Baca juga: SAH, Pasangan Fahmi-Masitah Jadi Bupati dan Wakil Bupati Paser Terpilih

Kematian JF ini menjadi pertamnyaan sejumlah pihak, karena hanya sehari usai menjalani vaksin dan 

ditemukan tak bernyawa saat mobilnya terparkir di Jalan Sultan Masnyur, Kelurahan Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan.

Namun hal itu dibantah oleh Juru Bicara Satgas Covid-19 Palembang Yudhi Setiawan.

"Bukan karena divaksin, tapi sakit jantung," kata Yudhi, Sabtu (23/1/2021).

Baca juga: Gubernur Lantik 236 Pejabat di Lingkup Pemprov Kaltim, Isran Noor: Bekerja Sesuai Amanah

Baca juga: Kisah IRT Edarkan Uang Palsu di Balikpapan, Sudah Belanjakan Rp 800 Ribu, Terancam Dibui 15 Tahun

Yudhi membenarkan jika JF disuntik vaksin Covid-19 pada Kamis (21/1/2021).

Namun, pada saat divaksin tidak menunjukkan reaksi apapun.

"Setelah disuntik itu ditunggu 30 menit. Selama itu, korban ini tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga ini dipastikan bukan karena divaksin, tapi sakit jantung sesuai hasil pemeriksaan forensik," kaat Yudhi.

Yudhi pun mengimbau kepada tenaga kesehatan untuk tidak takut divaksin.

"Kematiannya (JF) tidak ada hubungannya sama sekali dengan vaksin," tegasnya.

Baca juga: NEWS VIDEO Balikpapan Dapat Kuota Tambahan Vaksin, 12.300 Dosis Siap Disuntikkan ke Tenaga Kesehatan

Baca juga: Balikpapan Dapat Kuota Tambahan Vaksin Sinovac 12.300 Dosis, Siap Disuntikkan ke Tenaga Kesehatan

Hal senada dikatakan dokter forensik RS M Hasan Bhayangkara Palembang Indra Nasution yang mengatakan bahwa JF meninggal buka karena vaksin.

"Diduga sakit jantung, bukan karena vaksin. Memang sehari sebelumnya korban ini sempat disuntik vaksin," kata Indra, melalui telepon, Sabtu (23/1/2021). Baca juga: Sehari Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Seorang Dokter Ditemukan Tewas

Indra juga membenarkan jika JF disuntik vaksin pada Kamis. Namun, ia menegaskan kematian korban tidak ada hubungannya dengan itu.

"Korban divaksin Kamis, meninggal diperkirakan Jumat. Kalau disuntik, pasti reaksinya lebih cepat.

Kalau menurut saya, ini bukan karena vaksin, tapi jantung," ujarnya.

Baca juga: Disimpan di Gudang Penyimpanan Dinkes Kaltim, 32.600 Vaksin Covid-19 Dibawa Lewat Tol Balsam

Baca juga: 32.600 Dosis Vaksin Sinovac Tiba Lagi di Kaltim, Pekan Depan Siap Disitribusikan

Sebelumnya diberitakan, seorang dokter berinisial JF (49), ditemukan tewas di dalam mobilnya sendiri di sebuah market yang berada di Jalan Sultan Mansyur, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (22/1/2021).

Warga yang mengetahui itu kemudian menghubungi polisi. Polisi yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi kejadian dan langsung mengevakuasi jasad korban ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.

Menurut informasi, sehari sebelum ditemukan tewas, JF mengikuti proses vaksinasi Covid-19.

Namun, dari hasil pemeriksaan luar, dokter forensik menemukan bintik merah pendarahan yang disebabkan kekurangan oksigen di sekitar mata, wajah, tangan dan dada. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seorang Dokter di Palembang Meninggal Sehari Setelah Suntik Vaksin, Ini Pernyataan Satgas Covid-19, https://www.tribunnews.com/regional/2021/01/24/seorang-dokter-di-palembang-meninggal-sehari-setelah-suntik-vaksin-ini-pernyataan-satgas-covid-19?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved