Berita Nasional Terkini

Hari Ini Dilantik Jadi Kapolri, Komitmen Listyo Sigit, dari Tilang hingga Tewasnya 6 Anggota FPI

Hari ini, Rabu 27 Januari 2021, Listyo Sigit resmi dilantik jadi Kapolri, berikut sejumlah komitmennya, dari tilang hingga kasus 6 anggota FPI tewas.

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNNEWS.COM/IST/HO
Komjen Listyo Sigit Prabowo. Hari ini, Rabu 27 Januari 2021, Listyo Sigit resmi dilantik jadi Kapolri, berikut sejumlah komitmennya, dari tilang hingga kasus 6 anggota FPI tewas. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini, Rabu 27 Januari 2021, Komjen Listyo Sigit akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Kapolri.

Komjen Listyo Sigit Prabowo menggantikan Jenderal Idham Aziz sebagai Kapolri.

Diketahui, Jendera Idham Aziz telah memasuki masa pensiun.

Sesuai dengan jadwal yang telah disusun  Komjen Listyo Sigit Prabowo bakal diambil sumpahnya sekitar pukul 10.00 WIB atau pukul 11.00 WITA

Prosesi pelantikan Kapolri baru ini bisa disaksikan melalui Live streaming Kompas TV

Link Live Streaming pelantikan Kapolri, Rabu 27 Januari 2021:

LINK

Menkopolhukam Mahfud MD dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan menjadi saksi penandatanganan berita acara pengangkatan sumpah jabatan.

Penunjukkan Komjen Listyo Sigit sebagai Kapolri ini telah disetujui Komisi III DPR RI.

Komisi III DPR RI memberikan persetujuan Komjen Listyo Sigit sebagai Kapolri dalam rapat pengambilan keputusan yang digelar sepekan lalu, tepatnya Rabu 20 Januari 2021.

Dalam rapat pengambilan keputusan di Komisi III DPR RI, sembilan fraksi di DPR memberikan dukungan bulat kepada Komjen Listyo Sigit

Sebelumnya, Komjen Listyo Sigit telah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri

Komisi III DPR RI berharap institusi Polri lebih maju dan presisi, yakni prediktif, responsibilitas, transparansi, dan berkeadilan.

Saat uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri, Komjen Listyo Sigit menyampaikan sejumlah komitmennya jika menjabat sebagai Kapolri.

Berikut sejumlah komitmen Komjen Listyo Sigit beberapa di antaranya:

Baca juga: Alasan IPW Tak Percaya Kapolri Baru Listyo Sigit Bisa Wujudkan Semua Janjinya, 10 Persen Sudah Bagus

Baca juga: Lengkap Jadwal, Link Siaran Langsung dan Live Streaming Pelantikan Kapolri 2021, Kompas TV Live

1. Tak boleh hukum tajam ke bawah tumpul ke atas

Listyo menegaskan akan mengedepankan pendekatan yang humanis di kepolisian.

Ia mengatakan, di masa mendatang, tidak boleh lagi penegakan hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

"Saat ini yang harus diperbaiki sebagai contoh ke depannya tidak boleh lagi ada hukum hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas, tidak boleh lagi," kata Listyo dalam fit and proper test di Komisi III DPR, Rabu (20/1/2021).

Listyo menegaskan, tidak boleh lagi ada kasus serupa seperti nenek Minah di Banyumas, Jawa Tengah, yang mencuri tiga biji kakao kemudian diproses hukum hanya karena mewujudkan kepastian hukum.

"Tidak boleh lagi ada seorang anak melaporkan ibunya kemudian ibu tersebut diproses," ujar dia.

Ia mengatakan, di masa mendatang, Polri harus bersikap arif dalam menyelesaikan perkara di tengah masyarakat sehingga kasus seperti yang dialami nenek Minah tidak perlu terulang kembali.

"Itu yang harus kami jaga, kami mempersiapkan pengawasannya," ucapnya.

2. Polantas tak perlu menilang

Listyo menuturkan akan mulai mengedepankan mekanisme penegakan hukum berbasis elektronik di bidang lalu lintas.

Baca juga: Pelantikan Kapolri 2021 hingga Reshuffle di Rabu Pon, Ada Makna Mendalam di Balik Hari Lahir Jokowi

Baca juga: Temui Kapolri Listyo Sigit Usai Dilantik, PT Liga Indonesia Baru Mau Gelar Liga 1 di 2021, Apa Bisa?

Penegakan hukum lalu lintas berbasis elektronik yang dimaksud adalah melalui electronic traffic law enforcement (ETLE).

Sistem ETLE ini sebetulnya bukan program baru. Sistem ini sudah mulai diterapkan di sejumlah daerah, seperti Jakarta.

Dalam penerapannya, sejumlah kamera pengawas di pasang di sudut-sudut jalan.

Kamera pengawas akan merekam pelanggaran yang dilakukan pengemudi.

Selanjutnya, petugas akan melakukan verifikasi pelanggaran dari rekaman tersebut dan mengirimkan surat konfirmasi ke pengendara.

"Secara bertahap akan mengedepankan mekanisme penegakan hukum berbasis elektronik atau ETLE," kata Listyo.

Menurut Listyo, sistem elektronik ini bertujuan meminimalisasi penyimpangan penilangan saat anggota polisi lalu lintas melaksanakan tugas.

"Ke depan saya harapkan anggota lalu lintas turun di lapangan, mengatur lalu lintas, tidak perlu melakukan tilang. Kita harapkan menjadi ikon perubahan perilaku Polri," ujar dia.

3. Hidupkan Pam Swakarsa

Listyo juga berkomitmen akan menghidupkan kembali Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa atau Pam Swakarsa untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca juga: Nasib Idham Azis Jelang Pelantikan Listyo Sigit Sebagai Kapolri, Ada 2 Posisi Cocok, Susul Tito?

Baca juga: Jelang Pelantikan Listyo Sigit, IPW Bocorkan Kapolri Beri Janji Lama Dipoles Lagi, Tak akan Terwujud

"Ke depan, tentunya Pam Swakarsa harus lebih diperanaktifkan dalam mewujudkan harkamtibmas, jadi kita hidupkan kembali," kata Listyo.

Ia mengatakan, Pam Swakarsa akan diintegrasikan dengan perkembangan teknologi informasi dan fasilitas-fasilitas yang ada di Polri.

Dengan demikian, kolaborasi dan sinergi dengan Polri makin baik.

"Sehingga, kemudian bagaimana Pam Swakarsa ini bisa tersambung atau ter-connect dengan petugas-petugas kepolisian," ujarnya.

Adapun wacana dihidupkannya kembali Pam Swakarsa pernah diungkapkan Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis. Namun, gagasan tersebut mendapatkan kritik berbagai pihak.

4. Rekomendasi Komnas HAM

Dalam uji kelayakan, Listyo juga berkomitmen menuntaskan kasus-kasus yang menjadi sorotan masyarakat.

Salah satu kasus yang disoroti publik beberapa minggu terakhir terkait tewasnya enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Listyo mengaku akan menindaklanjuti rekomendasi Komnas HAM atas bentrokan anggota Polda Metro Jaya dan laskar FPI.

“Kami dalam posisi sikap mematuhi dan menindaklanjuti rekomendasi dari Komnas, tentunya kita akan ikuti,” kata Listyo.

Baca juga: Sama Seperti Reshuffle Kabinet, Jokowi Lantik Listyo Sigit Prabowo jadi Kapolri di Rabu Pon

Baca juga: Reshuffle Kabinet Sampai Pelantikan Kapolri Baru Dilakukan Jokowi Pada Rabu Pon, Ada Apa?

Untuk diketahui, Komnas HAM menyimpulkan tewasnya empat dari enam anggota laskar FPI itu merupakan pelanggaran HAM.

Sebab, keempatnya tewas ketika sudah dalam penguasaan aparat kepolisian.

Atas kesimpulan itu, Komnas HAM merekomendasikan agar tewasnya empat anggota laskar FPI dilanjutkan ke pengadilan pidana.

Komnas HAM juga merekomendasikan adanya pengusutan terhadap kepemilikan senjata yang diduga digunakan laskar FPI.

Selain itu, rekomendasi lain Komnas HAM adalah pengusutan terhadap dua mobil yang membuntuti rombongan pemimpin FPI Rizieq Shihab, tetapi tidak diakui sebagai mobil polisi.

Untuk menindaklanjuti temuan serta rekomendasi Komnas HAM, kapolri saat ini, Jenderal (Pol) Idham Azis telah membentuk tim khusus yang terdiri dari Bareskrim Polri, Divisi Hukum Polri, dan Divisi Propam Polri.

5. Perangi terorisme dan narkoba

Sementara itu, terkait terorisme, Listyo mengatakan, tidak ada satu agama pun yang mengajarkan terorisme.

"Tidak ada satu agama pun yang mengajarkan terorisme. Semua agama mengajarkan kasih sayang, termasuk Islam yang di dalamnya mengajarkan Islam rahmatan lil alamin," kata Listyo.

Ia menegaskan, terorisme tidak bisa dikaitkan dengan agama. Ia menekankan, terorisme merupakan paham yang harus dicegah dan diperangi bersama.

"Sekali lagi terorisme itu musuh bersama kita semua. Wajib bagi kita untuk mencekal, mencegah, dan memerangi," ujarnya.

Selain itu, Listyo menuturkan akan melibatkan mantan napi terorisme (napiter) dalam rangka mencegah masyarakat terpapar radikalisme.

Napiter, kata Listyo, nantinya memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah terpapar radikalisme.

"Melibatkan rekan-rekan mantan napiter untuk bisa membantu memberikan edukasi agar masyarakat di sekitarnya tidak terpapar aliran baik itu radikalisme ataupun ajaran-ajaran yang mengarah kepada terrorisme," kata dia.

Baca juga: INI BOCORAN Pertanyaan ke Komjen Listyo Sigit Saat Fit and Proper Test Calon Tunggal Kapolri di DPR

Baca juga: Sosok Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit saat SMA Diungkap Sang Guru, Teringat Jam Belajar Kosong

Ia juga mengatakan, Polri akan memprioritaskan deteksi aksi sebagai pendekatan lunak dalam hal mengatasi terorisme.

Langkah itu akan dilakukan dengan bekerja sama dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), kelompok masyarakat sipil, serta tokoh agama.

“Dan dalam pembinaan masyarakat dengan sasaran kesejahteraan, psikososial, dan doktrin,” ucapnya.

Kendati demikian, ia menegaskan, kepolisian akan menindak tegas apabila ada potensi gangguan terhadap keamanan dan keselamatan rakyat.

Selain mencegah terorisme, Listyo juga mengatakan tidak akan menoleransi urusan tindak pidana narkotika.

"Tidak ada toleransi dan tidak boleh ada ruang bagi bandar narkoba di negara ini," kata Listyo.

Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri ini mengatakan akan memberikan perhatian khusus terhadap tindak pidana narkotika.

Bahkan, dia berjanji bertindak tegas, termasuk jika ditemukan ada anggota Polri yang ikut terlibat dalam jaringan narkotika.

"Termasuk anggota Polri yang terlibat di dalamnya. Pilihannya hanya satu, pecat dan pidanakan," tuturnya.

6. Kampanye virtual police libatkan influencer

Terakhir, Listyo mengatakan akan menghadirkan polisi dunia maya atau virtual police apabila memimpin institusi Korps Bhayangkara nantinya.

Ia menuturkan, polisi dunia maya berbeda dari polisi siber atau cyber police yang bertugas melakukan penegakan hukum.

“Dengan virtual police, maka akan lebih mengarah pada hal-hal yang bersifat edukasi,” tutur Listyo.

Listyo mengatakan akan mengoptimalkan kampanye siber untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan data pribadi dan etika bermedia sosial tanpa menutup ruang kreativitas.

Dalam kampanye tersebut, Listyo juga akan melibatkan influencer.

“Pembelajaran melibatkan masyarakat, influencer yang memiliki followers cukup banyak untuk memberikan edukasi tentang bagaimana beretika, berbudaya yang baik dalam penggunaan media sosial,” pungkasnya.

Baca juga: Sudjiwo Tedjo Minta Listyo Sigit Prabowo Hapus 2 Istilah Ini jika Nanti Jadi Kapolri

Baca juga: Akhirnya Moeldoko Beber 3 Hal yang Buat Jokow Pilih Listyo Sigit Jadi Kapolri Pengganti Idham Azis

(*)

Editor: Amalia Husnul Arofiati
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Komitmen Listyo Sigit di Uji Kelayakan Calon Kapolri: Polantas Tak Perlu Menilang, Terorisme hingga Gaet Influencer dan Tribunnews.com dengan judul Akan Dilantik sebagai Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo Punya Komitmen, Apa Saja Itu? 
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved