Virus Corona
Waspada Vaksin Corona Palsu Asal China, Garam Dimasukan Pelaku ke Jarum Suntik
Ribuan vaksin Corona palsu turut disita dalam pengungkapan kasus tersebut.
Para tersangka ini diduga bermaksud mengirim vaksin abal-abal ke luar negeri, menurut surat kabar Global Times mengutip sumber dari produsen vaksin utama di China.
Polisi melakukan operasi pengungkapan jaringan vaksin palsu di sejumlah lokasi di Daratan China.
Beberapa diantaranya yakni Beijing, Shanghai, dan provinsi timur Shandong.
"Pembuatan dan penjualan vaksin palsu adalah kejahatan yang bersifat keji dan dapat menyebabkan kerusakan serius," kata Xinhua.
Akhir tahun lalu, permintaan vaksin Covid-19 di China begitu tinggi sehingga menginspirasi jaringan pemalsu vaksin untuk ambil keuntungan.
Menurut laporan New York Times, para pemalsu vaksin menetapkan tarif USD 1.500 dolar sekitar Rp 21 juta untuk membuat perjanjian vaksin.
Baca juga: BLT BPJS 2021 Kapan Cair? Terkuak Nasib BLT Pekerja 2021 dan Penggantinya, Begini Respons Buruh
Baca juga: NEWS VIDEO Diam-diam AC Milan Ingin Depak Stefano Pioli, Penggantinya Bukan Pelatih Biasa
Pemerintah China khawatir menghadapi kemungkinan dampak politik dari skandal vaksin lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul laporan soal perusahaan China memalsukan data tentang vaksin atau membuat inokulasi yang telah membuat bayi sakit.
Laporan-laporan ini mengguncang kepercayaan publik terhadap vaksin domestik meskipun terbukti aman.
China telah memvaksinasi penduduknya dengan vaksin produksi dua perusahaan, Sinovac dan Sinopharm.
Bahkan kedua vaksin ini telah diluncurkan di negara lain, salah satunya Turki.
Kedua perusahaan produsen utama vaksin di China ini awalnya mengatakan vaksin mereka memiliki efektivitas lebih dari 78 persen.
Namun uji coba tahap akhir di Brasil menyatakan bahwa vaksin Sinovac punya tingkat kemanjuran 50 persen.
Baca juga: Betrand Peto Unfollow Akun Instagram Sarwendah, Thalia dan Thania, Ada Apa? Ruben Onsu Angkat Bicara
Baca juga: Rachel Vennya Gugat Cerai Niko Al Hakim, Alasan Cerai, Pernikahan Mewah hingga Jet Pribadi
Sinovac tetap mempertahankan vaksinnya, bahkan ketika beberapa negara telah meninjaunya dan menghentikan peluncurannya.
Para ilmuwan meminta perusahaan itu merilis lebih banyak data terkait Sinovac.